JAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Nasional (UNAS) melalui Prodi Sastra Jepang mengenalkan Rendang sebagai kuliner asal Indonesia kepada para siswa sekolah di Jepang.
Kegiatan tersebut berlangsung sebagai bagian dari webinar antara Prodi Sastra Jepang Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (FBS-UNAS) dengan Sekolah Obayashi Sacred Heart School, Japan.
Dan kegiatan webinar kali ini, yang mengenalkan makanan Rendang, sebagai makanan tradisional Indonesia merupakan webinar kedua dengan sekolah di Jepang tersebut.
BACA JUGA:
Sementara itu dari Obayashi Sacred Heart School, Japan, mereka mempresentasikan kuliner Mie Instan, Mochi dan Beras sebagai makanan unik dari negaranya.
Webinar yang mengangkat tema “Learning Culture Through The Culinary Arts,” dilakukan secara daring.
Dimana tujuan kegitatan yang digagas oleh FBS-UNAS ini untuk pertukaran budaya Indonesia dengan dengan Sekolah di Jepang.
Hadir dalam acara tersebut, dosen Prodi Sastra Jepang Dra.Ucu Fadhilah, M.Hum, ia meyampaikan bahwa kegiatan tersebut berlangsung selama satu minggu.
“Karena presentasinya full menggunakan Bahasa Jepang, jadi mahasiswa Prodi Sastra Jepang dilatih selama satu minggu,” jelasnya.
Para mahasiswa Prodi Sastra Jepang FBS-UNAS dalam webinar tersebut, menjelaskan masakan-masakan tradisional Indonesia salah satunya adalah Rendang.
Alasan memilih Rendang, karena menu kuliner yang satu itu telah dikenal luas di luar negeri, termasuk Jepang.
“Selain kami memperkenalkan masakan yang ada di beberapa provinsi di Indonesia, seperti keunikan yang ada di setiap makanan, mahasiswa juga menjelaskan masakan Padang yaitu Rendang. Karena rendang sudah cukup popular di luar negeri,” ujar dosen Prodi Sastra Jepang.
Turut hadir pula, Kaprodi Sastra Jepang, Wawat Rahmawati, S.S, M.Hum.
Ia menyampaikan bahwa dengan adanya diskusi budaya akan muncul rasa saling memahami mengenai budaya dan tradisi yang ada di negara lain
“Melalui kegiatan diskusi budaya, saya percaya kita dapat saling memperkenalkan budaya kita yang tentu saja dapat belajar mengenai perbedaan budaya. Selain itu yang paling penting adalah melalui kegiatan ini saya sangat yakin bahwa akan muncul rasa saling memahami mengenai budaya dan tradisi dari negara lain,” tutupnya.
*Jika artikel ini bermanfaat, silakan dishare kepada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply