
JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Plt. Dirjen GTK), Nunuk Suryani menjelaskan peta kebutuhan guru (termasuk guru agama) tahun 2022/2023.
Saat ini Indonesia membutuhkan 2,4 juta guru, namun kebutuhan itu sudah bisa dipenuhi dengan tersedianya guru ASN.
“Kita punya guru ASN sekitar 1,3 juta. Namun hanya 1,2 juta guru ASN yang memenuhi beban kerja. Ada kelebihan guru yang menumpuk di satuan-satuan pendidikan tertentu. Inilah nanti yang akan kita lakukan redistribusi,” terang Nunuk.
BACA JUGA:
- Kalau Sudah Merasa Nyaman, Guru Malas Lakukan Perubahan dan Inovasi
- Siap-siap Rekrutmen Guru ASN P3K, Tapi Formasi Pemda Masih di Bawah 50 Persen
- Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Masih Jadi Anak Tiri di Negara Ini
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa terjadi penumpukan guru non-ASN pada satuan pendidikan tertentu. Dari 724 ribuan guru non-ASN, tuturnya, hanya 490 ribu guru yang memenuhi beban kerja.
“Dari data kita, meskipun ada guru yang berlebih, namun ada kekosongan guru, karena banyak yang harus diredistribusi. Kekosongan itu berjumlah 679 ribu lebih,” terang Nunuk.
Bersamaan dengan ini juga telah dipersiapkan perangkat yang dibutuhkan untuk seleksi penilaian kesesuaian atau observasi yang akan dilaksanakan bersamaan dengan penuntasan guru lulus passing grade.
“Jika masih tersedia formasi, pada Desember diselesaikan dengan seleksi tes,” ungkap Nunuk.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply