
Oleh: Financial Educator, Muljono, SE, M.AK, CFP®,QFP®,QFE®,AEFP®,CARP®,CT®, Life Coach
JAKARTA, KalderaNews.com – Pada 2023 dunia akan mengalami resesi global. Hal ini telah diungkapkan oleh Presiden Jokowi, Menteri Luhut Panggaribuan, Menkeu Ibu Sri Mulyani hingga beberapa pengamat ekonomi yang mempelajari data-data yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Data-data mengerucutkan pada potensi resesi ekonomi yang ditandai dengan kenaikan suku bunga oleh negara maju, perdagangan dunia cenderung menurun dan pembatasan ekspor pangan oleh beberapa negara.
Apakah hal ini bakal berdampak bagi Indonesia? Baik secara langung maupun tidak langsung pasti berdampak. Namun dengan segala sumber daya alam dan juga ketahanan ekonomi, Indonesia optimis bisa mengurangi dampak resesi yang akan terjadi.
BACA JUGA:
- Muljono, M.AK, CFP: PHK Bukanlah Kiamat!
- Atur Duit Saat Covid-19, Muljono: Buang Gengsi Lah
- Kuy, Kenali Mindset dan Cara Atur Duit Generasi Milenial
Kemudian apa yang dimaksud dengan resiliensi? Resiliensi adalah kemampuan untuk bangkit dan pulih, ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai harapan.
Ketidakberhasilan untuk bangkit dan pulih pada dasarnya dihasilkan dari perencanaan yang tidak efisien atau juga situasi di luar kendali kita.
Selanjutnya, resiliensi juga dipahami sebagai kemampuan menghadapi situasi sulit dan bertumbuh dari pengalaman yang kurang positif untuk mencapai suatu tujuan.
Financial resilience dapat juga diartikan sebagai kemampuan untuk bertahan di tengah peristiwa kehidupan yang berdampak pada pendapatan dan atau atau aset seseorang.
Beberapa peristiwa “stres finansial”, seperti pengangguran, perceraian, cacat, dan masalah kesehatan memengaruhi orang secara individu.
Lalu bagaimana kita dapat mempersiapkan segalanya dengan baik, terutama dalam menghadapi resesi yang bisa terjadi tahun depan?
Untuk menghadapi itu semua, tentu perlu perencanaan keuangan yang dipersiapkan dengan baik, terutama dana darurat bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Dalam buku “Psikologi of Money” dikatakan bahwa perencanaan keuangan sangat erat kaitannya dengan perilaku atau gaya hidup seseorang dalam mengelola keuangan.
Perencanaan keuangan tidak ada kaitan dengan cerdasnya orang, tetapi bagaimana seseorang dapat mengelola perilaku atau gaya hidup sehingga dapat membentuk kekayaan.
Diajarkan pula di buku ini, segala sesuatu tentang pandangan uang baik itu mindset, pola hidup dan pandangan. Di dalamnya diberikan banyak contoh yang bisa diikuti, termasuk juga contoh kekeliruan yang seharusnya tidak perlu dilakukan.
Dihadapkan pada tantangan ekononi 2023, seseorang memang harus siap berubah dalam perencanaan keuangan dan menerima keadaan serta juga mempunyai perencanaan dalam menghadapi perubahan tersebut.
Berikut ini 4 strategi yang harus direncanakan guna menghadapi potensi perubahan ekonomi 2023:
a. Mencari lebih dari 1 penghasilan
b. Mengatur kembali pengeluaran
c. Tetap berinvestasi di berbagai ragam investasi yang aman
d. Menyisihkan dana untuk masa depan
Yuk kelola uang Anda agar masa depan lebih sejahtera.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu.
Leave a Reply