Saat Ini Orang Memfitnah Tidak Pakai Mulut Tapi Pakai Jari

Siswa SMA dengan smartphone di tangan
Siswa SMA dengan smartphone di tangan (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

SEMARANG, KalderaNews.com – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengaku prihatin dengan kasus anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang viral di media sosial karena melanggar lalu lintas, kemudian ditilang anggota polisi.

Dengan mengendarai sepeda motornya, siswa tersebut melontarkan kalimat-kalimat yang tidak pantas diucapkan oleh seorang pelajar.

Ia juga prihatin dengan kasus bullying atau perundungan yang tidak hanya dilakukan secara langsung atau ketika berhadapan dengan korban, tetapi seiring kemajuan teknologi informasi, kasus perundungan juga dilakukan melalui dunia maya atau dengan jari. Bukan lagi ucapan secara lisan maupun fisik.

BACA JUGA:

“Sekarang melakukan bullying dengan jari. Dengan kemajuan teknologi informasi, orang memfitnah tidak memakai mulut tapi menggunakan jari, membagikan informasi-informasi tanpa konfirmasi. Ini menjadi tantangan kita semua, termasuk Himpsi,” terangnya.

Ada juga permasalahan tentang kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi di berbagai tempat. Termasuk, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi di dunia industri atau padat karya, dengan karyawan sebagian besar adalah perempuan.

“Jadi kita butuh kolaborasi dengan Himpsi untuk menghadapi problem-problem tersebut. Ini kita berbicara mengenai psikologi dari hati, sehingga kita tidak bisa asal bicara. Tidak boleh. Tetapi harus dibangun secara psikologi dan kesadaran dari hati,” jelasnya.

Karenanya, imbuh sekda, Pemprov Jateng butuh bantuan dari para anggota Himpsi guna mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat, di tengah kondisi dan era digitalisasi seperti sekarang.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*