JAKARTA, KalderaNews.com – Tahukah kamu sejarah kalender Masehi yang kita gunakan saat ini? Ternyata begini sejarahnya.
Kalender Masehi atau Anno Domini adalah kalender yang dipakai secara universal oleh sebagian besar masyarakat di dunia ini.
Kalender itu berdasarkan penanggalan kalender Julian dan Gregorian.
BACA JUGA:
- Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru 2023 Berbahasa Inggris yang Penuh Motivasi, Harapan, dan Doa
- Kenapa 1 Januari Disebut Awal Tahun Baru, Ternyata Begini Penjelasannya
- Kumpulan Ucapan Tahun Baru Bertema Penyemangat, Biar Hidup Benar-benar Penuh Hasrat
Apa Itu Kalender Masehi?
Kalender Masehi adalah sistem penanggalan tahun yang didasarkan pada kalender Julian dan Gregorian.
Kalender Masehi didasarkan pada siklus matahari atau revolusi bumi, yaitu peredaran bumi mengelilingi matahari.
Penanggalan atau perhitungan waktu dalam kalender Masehi dimulai sejak lahirnya Yesus Kristus.
Sejarah Kalender Julian
Dikutip dari situs History, kalender Julian merupakan kalender yang diberlakukan Julius Caesar sejak tahun 45 sebelum masehi (SM).
Saat itu, Julius Caesar memutuskan kalender Romawi kuno membutuhkan reformasi.
Dalam merancang kalender baru, Julius Caesar meminta bantuan Sosigenes, seorang astronom Aleksandria.
Astronom itu menyarankan, mengganti siklus bulan sepenuhnya dan beralih mengikuti siklus matahari.
Kemudian Caesar menambahkan satu hari di bulan Februari setiap empat tahun sekali. Penanggalan itu pun lalu dinamai dengan kalender Julian.
Selain itu, Caesar juga menetapkan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun penanggalan dalam kalender tersebut.
Ia menamai awal bulan dengan nama Janus, Dewa Permulaan Romawi.
Sejarah Kalender Gregorian
Dalam perkembangan, kalender Julian dianggap memiliki beberapa masalah yang memerlukan penyempurnaan, lantaran sistem perhitungan dalam kalender Julian menghitung panjang tahun matahari sebesar 11 menit, yang menyebabkan kalender tersebut tidak sinkron dengan perubahan musim.
Hal itu disadari pihak Gereja di Eropa kala itu. Lantas, pada 1570-an, Paus Gregorius XIII menugaskan astronom Jesuit, Christopher Clavius membuat kalender baru untuk menyempurnakan sistem penanggalan kalender Julian.
Pada 1582, untuk pertama kali kalender Gregorian diberlakukan oleh Paus Gregorius XIII.
Dalam kalender Gregorian, penambahan hari setiap 4 tahun sekali yang sebelumnya ada dalam kalender Julian pun dihapuskan.
Itulah yang menjadi asal mula diberlakukannya sistem kabisat.
Tahun kabisat terjadi dalam periode empat tahun sekali kecuali tahun yang tidak habis dibagi 400. Kalender Gregorian inilah yang menjadi acuan kalender Masehi.
Penanggalan kalender Julian yang merupakan sejarah kalender Masehi ini lalu diberlakukan di negara-negara penganut Katolik, seperti di Italia, Spanyol, dan Portugal.
Meski demikian sistem penanggalan kalender Gregorian ini juga sempat mengalami penolakan dari berbagai pihak.
Pada 1752, Inggris dan Amerika baru menggunakan kalender Masehi sebagai acuan penanggalannya.
Selanjutnya, banyak negara yang mulai menerapkan sistem penanggalan kalender Masehi yang masih dipakai sampai kini.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply