BANDUNG, KalderaNews.com – Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian kesehatan drg. Arianti Anaya, M.KM menegaskan Jawa Barat kekurangan dokter mencapai 36.497.
Saat ini, ketersediaan dokter baru 4.043. Kondisi tersebut dihitung dari rasio penduduk Jabar yang jumlahnya 50.540.100 juta jiwa, dengan perbandingan rasio 1:1000, maka idealnya jumlah dokter yang tersedia 50.540.
Karena itulah, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang akan memiliki fakultas kedokteran turut membantu pemerintah untuk menyelesaikan kekurangan dan gap kebutuhan dokter.
BACA JUGA:
- UNPAR Kantongi Predikat Unggul, Tapi Beberapa Prodi Masih Akreditasi B, Cekidot
- Kampus Ramai-ramai Luncurkan Pendidikan Antikorupsi, Kini Giliran Unpar Bandung
- Konser 60 Tahun PSM UNPAR Dihadiri Para Alumni serta Publik Figur Addie MS dan Tika Panggabean
“Kalau dilihat di Jabar, jumlah dokter memang masih kurang. Tetapi pertanyaannya, Jabar yang mana? Kalau Jabarnya area Bandung, pasti sudah penuh. Ini yang kami minta kepada Parahyangan (UNPAR,red) untuk bisa menyelesaikan gap ini. Kalau hanya ingin membuka dan tidak bertanggung jawab mendistribusikan ke daerah-daerah kosong, ya percuma,” ujarnya.
“Di Jabar, di daerah-daerah tertentu, bahkan masih ada Puskesmas tanpa dokter. Saya berharap ini juga menjadi komitmen UNPAR. Dokter punya tanggung jawab moral, jangan sampai anak-anak ini pengen pakai titel dokter, tapi tidak melakukan apa-apa dan tidak bertanggung jawab dengan daerah yang kosong,” sambungnya.
“Prinsipnya bukan hanya membuka dan menghasilkan dokter, tetapi juga mengisi tempat-tempat yang kosong. Ada bargaining position bahwa bagi universitas yang akan membuka, memastikan bahwa ada kerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk nantinya didistribusikan ke wilayah masing-masing,” ucapnya.
Sementara itu, Rektor UNPAR Mangadar Situmorang, Ph.D. berharap segala persiapan pembukaan FK Unpar yang selama ini mendapatkan pendampingan dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dapat membawa hasil signifikan.
“Keinginan yang sangat lama bagi Unpar untuk membuka FK ini. Mulai dari 2019, kami membulatkan tekad. Pencabutan moratorium pun menjadi berita baik untuk kami dengan segala persiapan dan arahan dari FK UNPAD,” ujar rektor.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply