SURABAYA, KalderaNews.com – Pemerintah Belanda melalui Nuffic Neso Indonesia memberikan beasiswa StuNed bidang Keamanan dan Penegakan Hukum pada Pusat Studi Hukum Hak Asasi Manusia (dikenal dengan singkatan HRLS atau The Center for Human Rights Law Studies) Universitas Airlangga (Unair).
Beasiswa diberikan dalam bentuk pelatihan berjudul “Penguatan Hak dan Kebijakan Siber dalam Masyarakat Digital” di Kampus Unair Dharmawangsa pada Senin lalu, 16 Januari 2023.
Topik-topik yang dibahas dalam pelatihan antara lain budaya keamanan siber, kesadaran keamanan siber, serta kebijakan dan strategi keamanan siber.
BACA JUGA:
- CHRM2 Universitas Jember Raih Beasiswa StuNed untuk Penguatan Bidang HAM
- Indonesia-Belanda Tingkatkan Kerja Sama Bidang Keamanan Siber Lewat Beasiswa StuNed untuk BSSN
- Wujudkan Komitmen Raja Belanda, Beasiswa StuNed Bidik Pegiat Pertanian Organik Toba
Pelatihan dibuka secara luring oleh Dekan Fakultas Hukum Unair, Iman Prihandono bersama Wakil Kepala Departemen Politik Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Mark Hengstman dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl secara daring.
Adapun peserta pelatihan berjumlah 25 orang yang terdiri atas dosen dan peneliti dari berbagai universitas di Jawa Timur dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Surabaya.
Leave a Reply