
JAKARTA, KalderaNews.com – Sebentar lagi, tahun baru Imlek tiba. Menurut kalender China, 2023 merupakan tahun Kelinci.
Tahun dalam kalender China memang dibagi menjadi siklus 12 tahun, sesuai 12 shio.
Ada shio tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.
Sistem kalender ini telah ada sejak 475-221 SM, dan masih dipakai hingga kini.
BACA JUGA:
- 30 Ucapan Imlek Dalam Bahasa Inggris yang Pas Banget Buat Update Medsos
- Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Imlek Terlengkap dalam Bahasa Mandarin
- Selalu Ada Saat Imlek, Ternyata Begini Sejarah dan Makna Kue Keranjang
Asal-usul sistem astrologi China ini disebut beberapa cendikiawan masuk lewat jalur sutra.
Karakter hewan dalam 12 shio itu dibawa ke China pada waktu yang sama dengan berkembangnya agama Buddha.
Karakter binatang
Karakter binatang ini adalah subjek dari beberapa versi legenda zodiak China.
Mitosnya, Kaisar Giok di hari ulang tahunnya menyelenggarakan lomba untuk sekelompok hewan yang hasilnya menentukan urutan zodiak China.
Cara unik hewan-hewan menyeberang sungai mencerminkan karakter masing-masing dan mempengaruhi sifat kepribadian yang lahir di bawah tanda mereka.
Contohnya, tikus yang cerdik dan licik datang pertama kali ke perlombaan setelah menunggang sapi.
Ular yang licik menyelesaikan balapan di depan kuda yang gelisah karena telah meringkuk di sepanjang kuku kuda tersebut, dan menakuti kuda hingga ragu-ragu sebelum mencapai garis finis.
Naga mulia bisa dengan mudah memenangkan perlombaan dengan kekuatan terbang. Sementara, karena kemalasannya, babi tiba di tempat terakhir.
Versi lain
Versi lain menyebut bahwa asal-usul shio bermula dari legenda saat Kaisar Langit ingin memilih 12 hewan untuk menjadi pengawalnya.
Dia mengirim makhluk abadi ke dunia manusia untuk menyebarkan pesan. Semakin awal seseorang melewati Gerbang Surgawi, semakin baik peringkatnya.
Esok hari, para hewan berangkat menuju Gerbang Surgawi. Tikus bangun sangat pagi. Dalam perjalanannya menuju gerbang, ia bertemu dengan sebuah sungai.
Dia harus berhenti di situ, karena arus yang deras. Setelah menunggu lama, tikus melihat sapi akan menyeberangi sungai dan dengan cepat melompat ke telinga sapi.
Sapi yang rajin tidak keberatan sama sekali dan hanya melanjutkan. Setelah menyeberangi sungai, dia berlari menuju istana Kaisar Langit.
Tiba-tiba, tikus melompat keluar dari telinga sapi dan berlari ke kaki Kaisar. Tikus memenangkan tempat pertama dan sapi kedua.
Macan dan kelinci berada di urutan ketiga dan keempat karena keduanya cepat dan kompetitif, tetapi macan lebih cepat.
Naga yang tampan berada di urutan kelima dan segera diperhatikan oleh Kaisar Giok, yang mengatakan bahwa putra naga mungkin berada di urutan keenam.
Tapi putra naga tidak ikut dengannya hari itu. Saat itu, ular maju dan berkata bahwa naga adalah ayah angkatnya.
Ular pun jadi peringkat keenam. Kuda dan kambing tiba yang baik hati, masing-masing membiarkan yang lain pergi terlebih dahulu.
Kaisar Giok melihat betapa sopannya mereka dan memberi mereka peringkat ketujuh dan kedelapan.
Monyet pun tertinggal jauh di belakang. Tapi dia melompat di antara pohon dan batu, dan mengejar menjadi kesembilan, disusul ayam, anjing, dan babi.
Akhirnya 12 hewan ini menjadi penjaga Gerbang Surgawi, yang sampai saat ini menjadi penanda akan apa yang dinamakan shio.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply