
JAKARTA, KalderaNews.com – Cap Go Meh dirayakan pada bulan purnama pertama setelah tahun baru Imlek.
Kata Cap Go Meh dalam dialek Hokkian, “Cap Go” memiliki arti “lima belas” dan “Meh” berarti “malam”.
Maka, perayaan ini secara harfiah berarti “malam kelima belas” setelah perayaan Tahun Baru Imlek.
Nah, Tahun Baru Imlek 2023 jatuh pada 22 Januari lalu, maka malam kelima belas atau perayaan Cap Go Meh akan jatuh pada 5 Februari 2023.
BACA JUGA:
- Cap Go Meh, Penutup Perayaan Imlek, Begini Sejarahnya
- Selamat Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili, Apa Sih Arti Kongzili?
- Sejarah Imlek di Indonesia, Pernah Dilarang Orde Baru, Tapi Kini Jadi Hari Libur Nasional
Tradisi Cap Go Meh
Biasanya pada malam Cap Go Meh orang-orang akan menonton tarian naga atau singa atau di Indonesia lebih populer dengan nama barongsai.
Nama “barongsai” merupakan padu kata kata Barong dalam bahasa Jawa dan Sai yang berarti singa dalam bahasa dialek Hokkian.
Barongsai merupakan simbol kebahagiaan dan kegembiraan.
Menari naga Cap Go Meh atau liong disebut “Nong Long”. Naga tersebut menjadi simbol yang dapat memberikan keberuntungan, kekuasaan, serta kesuburan.
Perayaan malam Cap Go Meh juga kerap dimeriahkan dengan pesta kembang api dan pelepasan lampion.
Cap Go Meh juga identik dengan festival lampion. Lampion sendiri berasal dari bahasa Mandarin “Denglong” yang artinya “menerangi”.
Lampion ini digambarkan sebagai simbol untuk menerangi masa depan. Warna merah pada lampion melambangkan kemakmuran, kesatuan, dan rejeki.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply