YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta menindaklanjuti Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan Tinggi dengan melantik Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) di Ruang Seminar Driyarkara pada Jumat, 10 Maret 2023.
Satgas PPKS terdiri atas 25 orang anggota, yakni 14 mahasiswa, 10 dosen dan 1 tenaga kependidikan. Proses pelantikan dilakukan Rektor USD, Albertus Bagus Laksana, SJ., SS., PhD.
Menariknya, hampir 90% dari anggota Satgas PPKS USD diisi oleh perempuan dan sebagian besar berasal dari mahasiswa.
BACA JUGA:
- Perguruan Tinggi Swasta Lamban dalam Pembentukan Satgas PPKS
- Mendikbudristek Tegaskan Segera Bentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus
- Duh, Permohonan Perlindungan Kasus Kekerasan Anak Meroket 25,82 Persen pada 2022
Sebagai satu-satunya universitas Jesuit di Indonesia, pembentukan Satgas PPKS USD ini sejatinya juga implementasi dari Protokol Safeguarding dalam Karya Serikat Yesus Provinsi Indonesia.
Satgas PPKS USD akan membantu pimpinan universitas dalam rangka pencegahan dan penanganan kekerasan seksual bagi warga kampus yang meliputi penyusunan pedoman pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, sosialisasi pendidikan kesetaraan gender, kesetaraan disabilitas, pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi, melakukan koordinasi dalam pemberian pelindungan kepada korban dan saksi serta melakukan survei kekerasan seksual dan melaporkan hasilnya kepada pimipinan.
Proses pembentukan Satgas PPKS di USD menempuh proses yang cukup panjang. Dimulai dengan Uji Publik dan Penetapan Panitia Seleksi (Pansel) Satgas PPKS pada September 2022.
Kemudian pada tahap berikutnya Pansel melakukan seleksi anggota Satgas yang meliputi Pendaftaran, Seleksi Berkas Administratif dan Wawancara. Proses ini dilakukan dari November hingga Desember 2022. Setelah tahapan ini selesai, Pansel kemudian menyusun rekomendasi daftar calon anggota Satgas dan menjalankan Survei Publik pada bulan Januari 2023. Akhirnya, pada 1 Februrari 2023, Rektor menerbitkan Surat Keputusan No.065d/Rektor/II/2023 tentang Pengangkatan Satgas PPKS USD.
Dalam sambutan pelantikan rektor menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan para anggota Satgas untuk bekerja keras membangun budaya aman di kampus.
“Tugas Satgas PPKS tidak sekedar mencegah dan menangani kekerasan seksual di lingkungan kampus, namun lebih daripada itu, membentuk kultur relasional manusiawi yang aman supaya kehidupan bersama menjadi utuh dan setiap individu dihargai martabatnya,” ungkapnya
Tentang komposisi anggota Satgas PPKS yang 90% perempuan dan lebih banyak mahasiswa, Romo Bagus menyampaikan optimisme dan kegembiraannya.
“Ini adalah sebuah kenyataan di USD, yang sebenarnya justru menunjukkan komitmen kita tentang pemberdayaan kelompok yang seringkali menjadi kelompok yang termajinalkan, menjadi korban dalam relasi-relasi yang tidak adil, termasuk di dalamnya kekerasan seksual. Oleh karenanya kita mendukung penuh Satgas PPKS, karena usaha menciptakan budaya aman adalah tugas kita bersama,” tegasnya.
Ketua Satgas PPKS USD, Ni Luh Putu Rosiandani, M.Hum menyampaikan bahwa tujuan keberadaan Satgas yang secara resmi dilantik oleh pimpinan universitas dapat menguatkan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual.
“Di USD sebelumnya sudah ada satgas sementara yang telah berproses untuk mengumpulkan berbagai informasi dan meletakkan dasar-dasar bagaimana kita akan bergerak menangani kasus kekerasan seksual. Dengan pelantikan Satgas PPKS hari ini, harapannya kita bersama semakin dapat menciptakan kultur relasi yang sehat, aman dan nyaman bagi seluruh warga kampus,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III USD, Dr. Titik Kristiyani, M.Psi yang sejak awal bertanggung jawab mengawal pembentukan Satgas PPKS menyampaikan pentingnya membangun kesadaran bersama melalui upaya-upaya pencegahan.
“Satgas PPKS tidak hanya berfokus pada penangangan kasus, namun juga pencegahan. Upaya pencegahan akan dilaksanakan dengan berbagai kegiatan sosialisasi kepada semua warga kampus, agar nantinya menjadi kesadaran kita bersama untuk menciptakan budaya aman bagi semua. Sehingga kampus Sanata Dharma bisa menjadi lingkungan yang aman untuk bertumbuh, berkreasi dan semakin peduli pada sesama,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply