
JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap tanggal 3 Juni diperingati sebagai Hari Pasar Modal Indonesia. Begini sejarah pasar modal di Indonesia.
Tanggal itu dipilih sebagai Hari Pasar Modal Indonesia terkait dengan dibukanya Bursa Efek Jakarta atau yang sekarang dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia pertama kali sesudah kemerdekaan Republik Indonesia oleh Presiden Sukarno pada 3 Juni 1952.
Saat itu masih bernama Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek yang beranggotakan bank negara, bank swasta dan para pialang efek.
BACA JUGA:
- Nadiem Klaim Jebolan Program MSIB dalam Kampus Merdeka Cepat Dapat Kerja dan Gajinya Lebih Tinggi
- Menumbuhkan Rasa Cinta Tanah Air dengan Mencintai Produk Dalam Negeri
- BPS: Jumlah Pengangguran di Awal Tahun Ini Lebih dari 7 Juta Orang
Pasar modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum, perdagangan efek perusahaan publik hingga lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Aktivitas ini juga dapat bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan atau institusi pemerintah melalui instrumen perdagangan yang memiliki jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.
Awalnya, Bursa Efek Indonesia sudah dibentuk pertama kali pada 1912 di bulan Desember.
Bursa efek Indonesia pada masa itu masih berada di bawah pemerintahan Belanda yang berkedudukan di Batavia, sekarang menjadi Jakarta.
Pada 1914-1918 dan 1939-1952, Bursa Efek Indonesia sempat ditutup akibat Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Bursa Efek Indonesia
Akhirnya, pada 3 Juni 1952, saat Indonesia berada di bawah kepemimpinan Presiden Sukarno, Bursa Efek Jakarta kembali dibuka.
Dan pada 26 September 1952 dikeluarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang Bursa.
Agustus 1977, Presiden RI Soeharto meresmikan Bursa Efek Jakarta dengan mengeluarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian Pasar Modal, membentuk Badan Pembina Pasar Modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam).
Lantas, pada Juni 1989, Bursa Efek Surabaya mulai beroperasi. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta merger dengan Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply