JAKARTA, KalderaNews.com – Paling tidak ada tiga peristiwa astronomis bakal terjadi di bulan Agustus 2023. Ada hujan meteor, supermoon, dan blue moon.
Mengawali bulan Agustus, tepatnya tanggal 1 Agustus 2023 diprediksi bakal terjadi peristiwa astronomis supermoon yang biasa disebut sturgeon moon.
Lantas, pada pertengahan Agustus akan terjadi puncak hujan meteor Perseid, dan di akhir bulan diperkiraan terjadi blue moon.
BACA JUGA:
- Siapa Sih Oppenheimer? Film, Bapak Bom Atom, dan Penyesalan Ilmuwan
- Petani Indonesia Hadapi Tantangan Berat Terkait Perubahan Iklim, Ini Dampaknya!
- Pada 2050 Jumlah Penduduk Capai 10 Miliar, Ancaman Kelaparan Bukan Isapan Jempol
So, berikut ini penjelasan lengkapnya.
Sturgeon moon (1 Agustus 2023)
Ini adalah fenomena supermoon yang terjadi pada 1 Agustus 2023. Supermoon adalah peristiwa ketika bulan purnama berada di jarak terdekat dengan Bumi pada tanggal tertentu.
Hal itu terjadi lantaran lintasan bulan mengelilingi Bumi tidak bulat sempurna, melainkan agak elips atau lonjong.
Seperti diketahui, jarak bulan dengan Bumi rata-rata sejauh 238 ribu mil atau 382.900 km.
Namun apogee (posisi terjauh) dan perigee (posisi terdekat) bulan berubah-ubah karena orbitnya yang berbentuk elips.
Nah, istilah supermoon pada 1 Agustus 2023 secara tradisional disebut sturgeon moon, yang berasal dari The Old Farmer’s Almanac.
Disebut sturgeon moon sebab ikan sturgeon raksasa di Great Lakes dan Lake Champlain di Amerika Utara paling mudah ditangkap selama musim panas atau pada sekitar tanggal tersebut.
Ikan sturgeon diperkirakan sudah hidup sekitar 136 juta tahun lalu atau sejak masa prasejarah.
Puncak hujan meteor Perseid (11 dan 12 Agustus 2023)
Peristiwa astronomis hujan meteor ini salah satu yang terbaik tahun ini. Meteor yang cerah dan sering berekor panjang akan menerangi langit dengan kecepatan sekitar 50 hingga 100 per jam.
Hujan meteor adalah fenomena ketika Bumi dalam orbitnya mengelilingi matahari melewati daerah yang padat dengan meteor.
Sementara, meteor merupakan guguran atau sisa komet yang tertinggal.
Untuk menyaksikan fenomen ini, kamu bisa pergi ke lokasi yang gelap dan memberikan waktu 15 menit untuk menyesuaikan mata melihat hujan meteor.
Blue moon (31 Agustus 2023)
Ini adalah sebutan untuk fenomena supermoon yang terjadi pada 31 Agustus tahun ini.
Supermoon merupakan kejadian ketika bulan purnama mempunyai jarak yang cukup dekat dengan Bumi.
Sementara, bulan purnama terjadi ketika bulan tepat berseberangan dengan matahari, Bumi di antara keduanya.
Nah, ada dua faktor untuk mendukung terjadinya fenomena supermoon, yakni perigee dan fase purnama.
Perigee bulan setiap 27 hari sekali dan fase purnama setiap 29,5 hari saat matahari menyinari bulan sepenuhnya.
Istilah “supermoon” sebenarnya bukan berasal dari astronomi, tetapi dari astrologi bidang pseudoscientific.
Bidang astrologi itu mempelajari pergerakan benda langit untuk membuat prediksi tentang perilaku dan peristiwa manusia.
Istilah ini pertama kali disebutkan dalam artikel tahun 1979 di majalah Dell Horoscope oleh Richard Nolle.
Nolle mendefinisikan supermoon sebagai bulan baru atau bulan purnama yang terjadi dengan bulan di posisi terdekat dengan Bumi dalam orbit tertentu.
Mengapa disebut blue moon?
Ada dua pendapat mengapa supermoon pada 31 Agustus 2023 disebut dengan blue moon.
Pendapat pertama mengacu pada bulan purnama ketiga dalam satu musim yang memiliki empat bulan purnama menurut NASA.
Sementara pendapat kedua yang lahir dari kesalahpahaman dari pendapat pertama, yakni blue moon mengacu pada bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply