Cara Membuat Gap Penelitian yang Relevan dan Signifikan

ilustrasi: Produktifitas riset Indonesia masih rendah. (KalderaNews.com/Ist.)
Produktifitas riset Indonesia masih rendah (KalderaNews.com/Ist.)

JAKARTA, KalderaNews.com – Dalam dunia penelitian ilmiah, identifikasi gap penelitian yang relevan adalah langkah penting dalam merancang studi.

Yuk cek cara membuat gap penelitian dalam skripsi, tesis, disertasi ataupun karya ilmiah lainnya!

Gap penelitian merupakan bagian dalam penelitian yang sangat penting dan harus ada di dalam karya ilmiah.

Ini merujuk pada area atau topik yang belum cukup dipahami, dikaji, atau dijelaskan dalam literatur ilmiah.

Bagi mahasiswa yang baru pertama kalinya membuat karya ilmiah, pasti akan merasa bingung ketika ditanya mengenai gap penelitian.

BACA JUGA:

Inilah beberapa langkah yang membantu kamu dalam membuat gap penelitian yang kuat dan relevan.

1. Menguasai Literatur yang Ada

Langkah pertama adalah memahami literatur yang telah ada dalam bidang yang kamu minati.

Kamu perlu mengidentifikasi penelitian terkait, artikel ilmiah, buku, dan sumber-sumber lainnya yang terkait dengan topik penelitian.

Ini akan membantu kamu memahami apa yang telah diketahui dan masih belum diketahui dalam bidang tersebut.

2. Identifikasi Poin-Poin Tidak Terjawab

Setelah menguasai literatur yang ada, identifikasi poin-poin atau pertanyaan-pertanyaan yang masih belum terjawab atau belum cukup dijelaskan dalam penelitian sebelumnya.

Pertimbangkan aspek-aspek berikut:

  • Kesenjangan Pengetahuan: Ada data atau informasi yang kurang dalam literatur yang ada?
  • Kontroversi atau Perselisihan: Apakah ada perbedaan pendapat atau kontroversi dalam penelitian sebelumnya yang belum terselesaikan?
  • Perkembangan Baru: Apakah ada perkembangan terbaru dalam bidang tersebut yang mungkin memerlukan penyelidikan lebih lanjut?

3. Pertimbangkan Relevansi Sosial atau Praktis

Selain mencari gap dalam literatur ilmiah, pertimbangkan juga relevansi sosial atau praktis dari topik penelitian.

Apakah penelitian kamu dapat memberikan manfaat praktis atau solusi untuk masalah dunia nyata?

4. Konsultasi dengan Rekan Peneliti atau Dosen

Membicarakan ide-ide yang kamu miliki dengan rekan penelitian atau dosen dapat membantu mengidentifikasi gap penelitian yang lebih jelas.

Diskusi dengan orang lain dapat memberikan sudut pandang tambahan dan membantumu merumuskan pertanyaan penelitian yang lebih baik.

5. Coba Review

Seringkali, gap penelitian perlu direvisi saat penelitian berlangsung. Review dan revisi adalah proses yang akan selalu ada dan bersifat dinamis.

Kamu hanya perlu memerlukan keterbukaan untuk beradaptasi dengan temuan dan perubahan dalam bidang penelitianmu.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*