
JAKARTA, KalderaNews.com – Maudy Ayunda belakangan jadi sorotan para guru setelah memberikan pendapatnya tentang sistem kurikulum pendidikan di Indonesia.
Pendapat tentang kurikulum tersebut pun menuai pro dan kontra dari netizen.
Hal tersebut ia sampaikan dalam video pendek di Youtube milik content creator, Felicia Tjiasaka.
Dalam video berdurasi 49 detik tersebut Maudy ditanya pendapat oleh Felicia jika seandainya menjadi menteri pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA:
- Maudy Ayunda Buka Program Mentorship and Scholarship Program untuk S1, Cek Syarat dan Cara Daftarnya, Yuk!
- 6 Fakta Mengapa Maudy Ayunda Layak Dijadikan Inspirasi Oleh Generasi Muda
- Dear Milenials, Kamu Masih Terkendala dalam Belajar? Simak Tip Belajar Efektif ala Maudy Ayunda ini
“Maudy kalau hari ini akan jadi menteri pendidikan dan kebudayaan kira-kira bakal ngapain?” tanya Felicia dalam video.
Secara spontan, Maudy menjawab pertanyaan Felicia tersebut. Menurut dia, hal yang akan Maudy lakukan jika menjadi menteri adalah menghapus soal pilihan ganda dalam ujian.
“Bisa dibilang aku pasti akan mengubah, satu, assessment, karena assesment itu filtering through akhirnya impacting the way that teachers teach, the way that students learn, the way that parents incentivize their kids gitu,” jawab Maudy.
“Kalau assesment-nya itu open ended question dan bukan multiple choice pasti murid juga belajarnya beda, guru juga ngajarnya beda, dan akhirnya yang di-grading itu critical and analyzing dibandingin sama memorization,” imbuhnya.
Riwayat pendidikan Maudy Ayunda
Maudy sendiri bersekolah di TK dan SD yang memiliki kurikulum nasional. Namun pada saat kelas 2 SD, Maudy pindah ke sekolah dengan kurikulum internasional karena sang ibu melihat Maudy ditugasi untuk menghafal nama-nama kecamatan.
Pembelajaran dengan cara hafalan tersebut kurang tepat bagi Maudy.
Maudy pun kemudian dipindahkan ke sekolah SD Mentari Intercultural School Jakarta yang terkenal mempunyai kurikulum Cambridge.
Masih di sekolah yang sama, Maudy melanjutkan SMP di Mentari Intercultural School Jakarta.
Lantas, ia menempuh SMA di British International School yang terkenal mempunyai biaya sekolah yang fantastis.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Oxford dengan mengambil jurusan P.P.E atau Politic, Philosopy, and Economics.
Maudy melanjutkan pendidikan master di Universitas Stanford. Tak tanggung-tanggung, Maudy mengambil Joint Degree Program (JDP) dalam program masternya.
Pada program master, Maudy memilih jurusan administrasi bisnis dan pendidikan.
Di jurusan tersebut Maudy mendalami fitur bisnis pendidikan dan memahami bentuk, isi, dan misi dari sebuah bisnis pendidikan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply