JAKARTA, KalderaNews.com – Penghargaan Nobel diberikan setiap tahun pada tokoh-tokoh yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat dunia sesuai bidangnya.
Penghargaan ini diberikan berdasarkan wasiat Alfred Nobel, seorang industrialis dan penemu dinamit di Swedia. Alfred Nobel menandatangani wasiat tersebut di Swedish-Norwegian Club di Paris pada tanggal 27 November 1895.
Sejak 1901 penghargaan Nobel diberikan untuk pencapaian dalam 6 bidang yakni Nobel Fisika (ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia), Nobel Kimia (ditentukan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia), Nobel Fisiologi atau Kedokteran (ditentukan oleh the Karolinska Institute), Sastra (ditentukan oleh the Swedish Academy) dan Nobel Perdamaian (ditentukan oleh sebuah komite yang ditunjuk oleh Norwegian Storting)
BACA JUGA:
- Tiga Ilmuwan Elektron Sabet Hadiah Nobel Fisika 2023, Pierre Agostini (AS), Ferenc Krausz (Jerman) dan Anne L’Huillier (Swedia)
- Gegara Vaksin Covid-19, Katalin Kariko dan Drew Weissman Diganjar Hadiah Nobel Kedokteran 2023
- Nobel Perdamaian 2022 Dianugerahkan pada Aktivis HAM Belarusia Ales Byalyatski dan 2 Organisasi HAM Rusia dan Ukraina
Baru pada 1968, Sveriges Riksbank, Bank Swedia, menambah “Penghargaan dalam Sains Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel. Dengan begitu Nobel Ekonomi ditentukan oleh Royal Swedish Academy of Sciences.
Pada 2023 ini Katalin Kariko dan Drew Weissman memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran 2023 pada, Senin, 2 Oktober 2023.
Mereka diganjar penghargaan tersebut atas karya dalam teknologi messenger RNA (mRNA) yang membuka jalan bagi terobosan vaksin Covid-19.
Pasangan ini sebelumnya memang telah diunggulkan sebagai favorit pemenang Hadiah Nobel Kedokteran 2023
Lalu siapa saja penerima Nobel Kedokteran dari masa-masa? Berikut ini daftar lengkapnya:
2023
Katalin Kariko dan Drew Weissman memenangkan Hadiah Nobel Kedokteran 2023 pada, Senin, 2 Oktober 2023. Mereka diganjar penghargaan tersebut atas karya dalam teknologi messenger RNA (mRNA) yang membuka jalan bagi terobosan vaksin Covid-19.
2022
Pakar Genetika Evolusi asal Swedia, Svante Pääbo diberi penghargaan Nobel Kedokteran 2022, atas keberhasilan mengurut genom manusia purba. Karya Svante Pääbo itu membantu meluruskan pemahaman tentang evolusi manusia.
2021
David Julius dan Ardem Patapoutian berhasil memenangkan Nobel Kedokteran 2021 atas temuan mereka terkait reseptor suhu dan sentuhan. David Julius adalah seorang ahli biokimia dan profesor fisiologi di University of California, San Fransisco dan Ardem Patapoutian adalah seorang profesor ilmu saraf di Scripps Research, sebuah institute di California.
2020
Orang Amerika Harvey Alter dan Charles Rice, bersama dengan warga Inggris Michael Houghton, untuk penemuan virus Hepatitis C, yang mengarah pada pengembangan tes darah sensitif dan obat antiviral.
2019
William Kaelin dan Gregg Semenza dari AS dan Peter Ratcliffe dari Inggris yang menetapkan dasar pemahaman kita tentang bagaimana sel bereaksi dan beradaptasi dengan tingkat oksigen yang berbeda.
2018
Ahli imunologi James Allison dari AS dan Tasuku Honjo dari Jepang, yang mencari cara untuk melepaskan rem sistem kekebalan agar dapat menyerang sel kanker dengan lebih efisien.
2017
Ahli genetika AS Jeffrey Hall, Michael Rosbash, dan Michael Young atas penemuan mereka tentang jam biologis internal yang mengatur siklus bangun-tidur sebagian besar makhluk hidup.
2016
Yoshinori Ohsumi (Jepang) atas karyanya tentang autophagy – sebuah proses di mana sel “makan sendiri” – yang bila terganggu dapat menyebabkan Parkinson dan diabetes.
2015
William Campbell (Warga negara AS lahir di Irlandia) dan Satoshi Omura (Jepang), Tu Youyou (China) untuk membuka pengobatan untuk malaria dan cacing gelang.
2014
John O’Keefe (Inggris, AS), Edvard I. Moser dan May-Britt Moser (Norwegia) untuk menemukan bagaimana otak bernavigasi dengan “GPS dalam”.
2013
Thomas C. Suedhof (Warga negara AS lahir di Jerman), James E. Rothman dan Randy W. Schekman (AS) untuk bekerja tentang bagaimana sel mengatur sistem transportasinya.
2012
Shinya Yamanaka (Jepang) dan John B. Gurdon (Inggris) atas penemuan yang menunjukkan bagaimana sel dewasa dapat diubah kembali menjadi sel induk.
2011
Bruce Beutler (AS), Jules Hoffmann (Warga negara Prancis lahir di Luxembourg) dan Ralph Steinman (Kanada) untuk bekerja pada sistem kekebalan tubuh.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply