
YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Institut Sains & Teknologi (IST) AKPRIND mengukuhkan profesor baru dalam bidang Ilmu Teknik Mesin pada beberapa waktu lalu.
Prof. Dr. Anak Agung Putu Susastriawan, S.T., M.Tech. dikukuhkan sebagai guru besar. Acara pengukuhan digelar di Auditorium Kampus 1 IST AKPRIND.
Dalam pidato pengukuhan tersebut, Prof. Agung mengangkat tema mengenai pemanfaatan limbah sekam padi sebagai energi terbarukan.
BACA JUGA:
- UII Tambah 2 Profesor Baru di Bidang Ilmu Hukum Pidana Serta Bidang Media dan Jurnalisme
- Unika Atma Jaya Jakarta Kukuhkan Prof. Djoko Setyanto Sebagai Guru Besar Ilmu Mekanika Material
- Pdt. Robert Setio Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Teologi, Lucunya Agama, Alkitab, dan UKDW
Adapun judulnya adalah “Aplikasi Teknologi Gasifikasi dalam Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Sebagai Sumber Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa”.
Munculkan energi baru terbarukan
Anak Agung menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional.
Menurutnya, sebanyak 95% kebutuhan energi Indonesia masih dipenuhi dari bahan fosil dan hanya sebanyak 5% yang dipenuhi dari Energi Baru Terbarukan (EBT).
Namun dengan sifatnya yang tidak dapat diperbaharui serta akibat pencemaran yang ditimbulkan terhadap lingkungan, maka perlahan-lahan penggunaan energi fosil harus dikurangi.
Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan pemanfaatan EBT,”Apalagi Dewan Energi Nasional merumuskan bahwa bauran EBT ditargetkan sebesar 23% pada tahun 2025 dan sebesar 31% pada tahun 2050,” ucap Agung di hadapan seluruh undangan.
Ia mengatakan salah satu potensi bioenergi di Indonesia yaitu limbah biomassa sekam padi yang berasal dari limbah penggilingan padi.
Produksi GKG mengalami peningkatan dari 54,42 juta ton pada tahun 2021 menjadi 54,75 juta ton pada tahun 2022 atau terjadi peningkatan 0,33 juta ton.
Jika penggilingan gabah kering menghasilkan limbah sekam padi setara 30% berat gabah kering, , maka tersedia potensi limbah sekam padi hampir mencapai 16,425 juta ton pada tahun 2022.
“Dengan menggunakan nilai kalor sekam padi sebesar 13,39MJ/kg. Potensi energi termal dari limbah sekam padi hampir mencapai 220.000 MJ pada tahun 2022. Potensi EBT limbah sekam padi ini sangat menjanjikan untuk dikonversi menjadi bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) melalui teknologi gasifikasi,” ujarnya.
Indonesia punya bioenergi limbah sekam padi melimpah
Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan yang sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai substitusi energi fosil.
Salah satunya adalah bioenergi berupa limbah sekam padi. Indonesia memiliki potensi limbah sekam padi hampir mencapai 16,425 juta ton atau setara 220.000 MJ potensi energi pada tahun 2022.
“Potensi energi baru terbarukan limbah sekam padi ini sangat menjanjikan untuk dikonversi menjadi bahan bakar sistem pembangkit listrik dengan teknologi gasifikasi,” kata Agung.
Ia menjelaskan bahwa producer gas dari gasifikasi sekam padi dapat digunakan sebagai bahan bakar generator set untuk menghasilkan energi listrik dalam sistem pembangkit gasifier-genset skala kecil.
Sistem pembangkit ini sangat berpotensi diaplikasikan di daerah-daerah pelosok yang belum ada jaringan listriknya.
“Diperlukan riset dan pemikiran yang berkelanjutan dalam pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan guna mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050, khususnya adalah pengembangan sistem konversi energi biomassa limbah sekam padi menjadi bahan bakar gas,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply