JAKARTA, KalderaNews.com – Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai, rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis bisa mengacaukan anggaran sekolah.
Rencana, untuk program makan siang senilai Rp15.000 per anak akan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji mengatakan, akan banyak sekolah swasta yang tutup bila anggaran makan siang siswa dibebankan pada dana BOS.
BACA JUGA:
- Sekolah Global Sevilla Gelar Drama Musikal, Kembangkan Skill Non Akademik
- Bullying di Sekolah Adalah Dosa Besar Pendidikan di Indonesia
- Kurikulum Merdeka Akan Jadi Kurikulum Nasional pada Maret 2024, Tapi Masih Perlu Evaluasi Lho!
“Apalagi BOS di sekolah-sekolah swasta digunakan untuk makan siang, bisa gulung tikar itu sekolah,” kata Ubaid.
Ubaid menyatakan, guru honorer juga akan terdampak dari kebijakan tersebut, karena banyak guru honorer yang digaji dari dana BOS.
“Dana BOS untuk makan siang? Enggak bahaya tah? Pasti tekor lah. Operasional sekolah bisa seret dan guru honorer bisa puasa, enggak gajian itu,” protesnya.
Dia menyebutkan, dana BOS itu justru perlu ditambah, bukan malah dibebani dengan item baru soal makan siang ini.
Sementara, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, tak ada pos anggaran baru yang secara khusus dipergunakan untuk program makan siang gratis di APBN 2025.
Menurutnya, anggaran untuk program itu hanya mengambil dari pos-pos anggaran yang sudah ada sebelumnya.
“Selama ini sudah ada anggaran pendidikan, ada BOS, kemudian nanti kalau bisa juga dari Dana Desa. Jadi, jangan bayangkan nanti ada tambahan anggaran baru khusus itu,” ucap Menko Muhadji.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.
Leave a Reply