JAKARTA, KalderaNews.com – Para guru yang tergabung di Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menolak jika dana BOS dipakai untuk program makan siang gratis.
Alasannya, selama ini dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi andalan untuk memberikan gaji kepada para guru honorer.
“Ini sama saja dengan memberi makan gratis siswa dengan cara mengambil jatah makan para gurunya,” ujar Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri.
BACA JUGA:
- Program Makan Siang Gratis Mau Pakai Dana BOS, Sekolah Swasta dan Guru Honorer Bisa Gulung Tikar
- 12 Penyataan Sikap PGRI, Guru Adalah Kunci Utama Perbaikan Kualitas Pendidikan
Kesejahteraan guru harus diperhatikan
Kata Imam, para guru tidak mempermasalahkan program makan siang gratis pemerintah, tetapi kesejahteraan para guru honorer juga tetap harus diperhatikan.
Dia menyatakan, skema pembiayaan program ini mestinya sudah dipikirkan terlebih dahulu dan seharusnya tak diambil dari anggaran pendidikan.
Karena, dengan anggaran APBN yang sekarang saja, belum bisa mensejahterakan guru, memperbaiki fasilitas sekolah, serta meningkatkan kualitas pendidikan.
Di samping menggaji guru honorer, penggunaan dana BOS masih jauh dari kebutuhan bila diperuntukan untuk perbaikan sarana dan prasarana fasilitas sekolah.
Apalagi, jumlah sekolah di jenjang SD yang ruang kelasnya dalam kondisi rusak mencapai 60,6 persen pada tahun ajaran 2021/2022.
Dana BOS mengalami penurunan
Selaint itu, kondisi anggaran dana BOS setiap tahun mengalami penurunan. Misal untuk anggaran 2023 yang turun hingga Rp 539 miliar jika dibandingkan dengan periode 2022.
Dengan kecenderungan dana BOS yang selalu turun, Iman mengatakan, usulan makan siang gratis dibiayai dari Dana BOS dinilai menambah persoalan.
“Artinya, untuk sepiring nasi anak sekolah seharga Rp15 ribu saja pemerintah belum bisa memenuhinya. Jadi, tidak bisa diambil dari anggaran BOS yang jelas-jelas kurang,” ujarnya.
Makan siang gratis mulai disimulasi
Sementara, program makan siang gratis yang jadi andalan program paslon capres-cawapres Prabowo-Gibran sudah mulai dibahas di pemerintahan.
Bahkan, akan masuk APBN 2025 serta telah dilakukan simulasi pekan lalu oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Lantaran, keterbatasan dana APBN, muncul wacana bahwa anggaran program ini bakal diambil dari dana BOS.
Wacana ini dilempar oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia menilai, sistem penganggaran melalui BOS relatif sudah mapan.
Maka, saluran penganggaran itu memungkinkan untuk membiayai program yang menargetkan siswa SD dan SMP ini.
“Kami mengusulkan pola pendanaan melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi khusus menyediakan makan siang untuk siswa,” ujarnya sebelum simulasi makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply