JAKARTA, KalderaNews.com – Apakah kamu percaya zodiak? Ternyata begini asal mula astrologi dan zodiak yang masih berpengaruh hingga kini.
Konsep hubungan posisi bintang di angkasa luas dan nasib seseorang adalah gagasan yang banyak diminati.
Ini tak lepas dari perjalanan sejarah dan tradisi bangsa Yunani, yang bila dirunut dengan cermat memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat modern.
BACA JUGA:
- Ucapan Idulfitri dalam Berbagai Bahasa di Dunia, Merayakan Kemenangan dan Persaudaraan
- Berikut Nomor Telepon Penting Saat Mudik Lebaran 2024, Catat Ya!
- Tip Mengatur Pola Makan Saat Lebaran Agar Tidak Mudah Merasa Begah
Nah, pembacaan astrologi dan horoskop merupakan bagian besar dari pengaruh tersebut.
Sampai kini, astrologi masih menjadi subjek yang terus dieksplorasi di Amerika dan negara lain di seluruh dunia.
Astrologi masih menjadi gagasan yang masih akan terus menyimpan kemisteriusan.
Posisi bintang dan orang Yunani
Orang Yunani kuno selalu terpesona pada bintang-bintang dan benda langit lain di langit malam.
Astrologi memang tentang menentukan kepribadian atau keberuntungan seseorang, tapi astrologi juga membutuhkan pengetahuan tentang bintang dan planet.
Maka, astronomi merupakan aspek penting dari astrologi.
Para ilmuwan dan filsuf sejarah dari Yunani kuno memainkan peran dalam pengetahuan tentang bulan, bumi, galaksi, dan rasi bintang, serta pergerakan mereka sepanjang tahun.
Misal, filsuf Yunani, Empedocles dan Anaxagoras berteori tentang bentuk bumi, dan Aristarchus memperkirakan ukurannya, keduanya membangun gagasan mereka dari perhitungan yang dibuat selama gerhana bulan.
Sementara, para filsuf dan astronom Yunani lainnya menentukan jalur orbit planet-planet dan korelasinya dengan bintang-bintang di sekitarnya.
Dan inilah yang merupakan penemuan terpenting, karena para astrolog dapat menggunakan informasi ini untuk membuat prediksi yang lebih akurat.
Astrolog Yunani membutuhkan kemampuan untuk mengetahui kapan konstelasi dan planet akan berada di langit.
Horoskop Yunani pertama
Horoskop bukan hal baru dalam astrologi. Di Yunani kuno, peramal biasa membuat horoskop untuk orang kaya dan raja.
Horoskop pada masa itu sangat mirip dengan keadaan sekarang, yaitu menyajikan prediksi hari, minggu, bulan, atau tahun berdasarkan posisi konstelasi zodiak klien di langit malam hari mereka dilahirkan.
Di Yunani kuno, astrologi merupakan profesi terpelajar.
Perbedaan terbesar antara horoskop dulu dan sekarang adalah ramalannya ada di papirus, yaitu jenis kertas kuno yang digunakan oleh orang Yunani serta budaya lain pada masa itu.
Horoskop Yunani awal yang diawetkan pada papirus berasal dari 4 atau 5 Juni tahun 29 SM.
Horoskop papirus ini menyajikan ramalan tidak hanya berdasarkan hari kelahiran, tapi juga posisi planet, lokasi matahari, posisi atau fase bulan, dan ascendant.
Ascendant merupakan derajat naiknya konstelasi zodiak di ufuk timur.
Setiap aspek menjadi sangat penting untuk pembacaan horoskop yang akurat.
Dan inilah satu-satunya alasan mengapa ahli astrologi modern mengetahui hal ini adalah karena orang Yunani kuno dan semua catatan sejarah mereka.
Tanpa mereka, kita mungkin tidak akan sejauh pengetahuan tentang ruang dan hal-hal spiritual.
Penanda zodiak astrologi
Penanda zodiak dalam astrologi berasal dari konstelasi bintang di galaksi.
Misal tanda zodiak Scorpio yang berasal dari konstelasi Scorpius.
Zodiak ini menjadi lebih dikenal dan diperiksa karena kontribusi dan catatan Ptolemy, seorang peramal Mesir, astronom, dan ahli matematika.
Ajarannya juga terbawa ke Yunani kuno. Meskipun, orang Yunani sudah menetapkan sebagian besar gagasan ini.
Ptolemeus pun hanya membantu memperluas pengetahuan tentang alam semesta serta membantu mengidentifikasi banyak tanda zodiak yang kita kenal hingga sekarang.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply