
JAKARTA, KalderaNews.com – Berikut ini sejumlah fenomena astronomi selama bulan Mei 2024. Ada hujan meteor dan bulan purnama “Flower Moon”.
Bagi kamu yang hendak mengamatinya, bisa langsung cek prakiraan waktu terjadinya masing-masing fenomena langit ini.
BACA JUGA:
- UKT Naik, Gaya Wakil Rektor Unsoed Justru Jadi Sorotan, Pakai Louis Vuitton dan Rolex
- 15 Daftar Jurusan Kuliah dengan Pendaftar Tertinggi di UTBK SNBT 2024
- Mau Kuliah S1 di Universitas Sanata Dharma? Cermati Program Studi Unggulan dan Informasi Biaya Kuliahnya!
Nah, berikut 9 fenomena astronomi yang diprakirakan muncul selama bulan Mei 2024:
Konjungsi Bulan dan Saturnus (4 Mei 2024)
Ini merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika dua atau lebih benda langit tampak saling bertemu, sebab posisi keduanya berdekatan pada garis edar.
Fenomena ini bakal terjadi pada 4 Mei 2024 saat keduanya berada pada posisi berdekatan dengan jarak satu derajat.
Kamu bisa mengamatinya pada Sabtu, 4 Mei 2024 di arah timur, setelah Saturnus terbit mulai pukul 02.15 WIB sampai Matahari terbit 05.55 WIB.
Konjungsi Bulan dan Mars (5 Mei 2024)
Esok harinya, fenomena konjungsi Bulan dan Mars akan terjadi pada posisi berdekatan dengan jarak 1,5 derajat.
Fenomena ini terjadi Minggu, 5 Mei 2024, dan kamu mengamati dari arah timur pada pukul 3.13 WIB setelah Mars terbit sampai Matahari terbit 05.55 WIB.
Konjungsi Bulan dan Merkurius (6 Mei 2024)
Berikutnya, konjungsi Bulan dengan Merkurius terjadi pada Senin, 6 Mei 2024 dengan jarak sekitar 4,5 derajat.
Fenomena ini juga bisa diamati di arah timur pukul 04.20 WIB setelah Merkurius terbit sampai Matahari terbit 05.55 WIB.
Bulan di Perigee (6 Mei 2024)
Fase Bulan saat di Perigee diprakirakan terjadi Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.10 WIB, ketika jarak Bumi dan Bulan mencapai 363.165 kilometer.
Fenomena ini terjadi saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi. Kondisi ini membuat Bulan terlihat lebih besar dan lebih terang.
Puncak hujan meteor Eta Aquarids (6-7 Mei 2024)
Meteor Eta Aquarid akan muncul dengan kecepatan sekitar 148.000 mph (66 km/s) ke atmosfer Bumi.
Sekira 30 meteor Eta Aquarid yang memiliki ekor pijar bisa diamati per jam pada waktu puncaknya.
Fenomena ini aktif pada 19 April-28 Mei 2024. Sementara, puncaknya bakal terjadi di Indonesia pada 6-7 Mei 2024.
Kamu bisa mengamatinya pada sekitar pukul 01.28 WIB sampai Matahari terbit.
Bulan Baru (8 Mei 2024)
Fase Bulan baru akan terjadi pada Rabu, 8 Mei 2024 pukul 10.21 WIB. Fase Bulan baru membuat permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi tidak memantulkan cahaya Matahari.
Ha ini menjadi waktu terbaik dalam sebulan untuk mengomati objek-objek langit seperti galaksi dan gugus bintang.
Elongasi barat maksimum Merkurius (10 Mei 2024)
Ini merupakan fenomena alam yang terjadi ketika sudut antara Bumi, Matahari, dan planet mencapai nilai tertinggi.
Ketika elongasi barat maksimum, planet bakal terlihat lebih jelas dan terang dari Bumi.
Dan, planet Merkurius bisa diamati di langit arah timur mulai pukul 04.14 WIB sampai Matahari terbit 05.55 WIB.
Bulan di Apogee (18 Mei 2024)
Fenomena ini bakal terjadi pada 18 Mei 2024 sekitar pukul 01.59 WIB.
Berbeda dengan Perigee, fenomena Apogee terjadi ketika posisi Bulan berada di titik terjauh dari Bumi. Hal ini membuat Bulan tampak jauh lebih kecil dan gelap dari Bumi.
Bulan Purnama “Flower Moon” (23 Mei 2024)
Bulan Purnama akan terjadi pada Kamis, 23 Mei 2024 pukul 20.53 WIB.
Fenomena yang juga dikenal sebagai “Flower Moon” ini menjadi Bulan Purnama terakhir pada musim semi. Ini juga bertepatan dengan perayaan Hari Raya Waisak.
Bulan Purnama ini dijuluki “Flower Moon” oleh penduduk asli Amerika, lantaran terjadi saat bunga tumbuh melimpah selama akhir musim semi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply