
JAKARTA, KalderaNews.com – Kamu mau mengamati fenomena astronomi di bulan Juli 2024? Inilah 7 fenomena astronomi beserta perkiraan munculnya!
Beberapa fenomena astronomi tersebut bisa disaksikan di langit Indonesia sesuai waktu kemunculannya.
BACA JUGA:
- Waduh, Layanan KIP Kuliah Baru Beroperasi 29 Juli 2024, Dampak Serangan Ransomware
- Peluang Menarik Buat Kamu! 5 Beasiswa Luar Negeri S1-S3 yang Buka Juli 2024, Yuk Coba!
- Kamu Wajib Tahu! Inilah 5 Alat AI yang Bisa Bantu Kamu Buat Mind Mapping, Ada yang Pernah Coba?
Nah, berikut ini 7 fenomena astronomi yang bakal terjadi di bulan Juli 2024 beserta perkiraan jadwalnya:
Konjungsi Bulan dan Mars (1 Juli 2024)
Ini adalah fenomena yang terjadi ketika dua atau lebih benda langit terlihat bertemu karena posisinya berdekatan dalam garis edar.
Mars bakal berada paling dekat dari Bulan pada 1 Juli 2024. Mars pun akan terlihat berada di dekat Bulan yang hanya diterangi cahaya 28 persen selama beberapa jam sebelum Matahari terbit.
Konjungsi Bulan dan Jupiter (3 Juli 2024)
Setelah itu, muncul konjungsi Bulan dan Jupiter pada 3 Juli 2024.
Pada saat itu, Jupiter terlihat sangat terang di dekat Bulan yang hanya diterangi cahaya 7 persen. Fenomena ini terlihat di langit sebelah timur.
Bulan Baru (5 Juli 2024)
Pada 5 Juli 2024, Bulan bakal terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari, sehingga tidak terlihat di langit malam.
Inilah waktu terbaik untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugus bintang, karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu pengamatan.
Bulan purnama (21 Juli 2024)
Purnama bakal muncul pada 21 Juli 2024. Fenomena ini sering disebut “Buck Moon” atau “Bulan Rusa Jantan”, “Thunder Moon”, atau “Hay Moon”.
Julukan tersebut diberikan penduduk suku-suku asli Amerika, lantaran menurut mereka rusa jantan akan mulai menumbuhkan tanduk baru.
Saat itu, Bulan bakal berada di sisi berlawanan Bumi dengan Matahari, yang membuat permukaannya akan sepenuhnya diterangi Matahari.
Elongasi timur maksimum Merkurius (22 Juli 2024)
Yang dimaksud elongasi adalah jarak sudut antara pusat planet atau Bulan dengan pusat Matahari dari perspektif pengamatan di Bumi.
Planet Merkurius mencapai elongasi timur sebesar 26,9 derajat dari Matahari pada 22 Juli 2024.
Ini merupakan saat terbaik untuk melihat Merkurius, karena planet itu berada pada titik tertinggi di atas cakrawala pada langit malam.
Untuk melihatnya, carilah planet yang tidak terlalu tinggi di langit barat tepat setelah Matahari terbenam.
Hujan meteor Delta Aquarids (28-29 Juli 2024)
Delta Aquarids akan menghasilkan 20 meteor per jam pada puncaknya. Hujan meteor ini dihasilkan dari puing-puing komet Marsden dan Kracht.
Hujan meteor Delta Aquarids berlangsung setiap tahun dari 12 Juli hingga 23 Agustus.
Tahun ini, puncaknya terjadi pada 28 Juli 2024 malam dan 29 Juli pagi.
Pemandangan terbaik dari hujan meteor ini dapat dilihat dari lokasi yang gelap setelah tengah malam.
Hujan meteor Alpha Capricornids (30-31 Juli 2024)
Fenomena ini akan terjadi dari 7 Juli hingga 15 Agustus setiap tahun. Tahun ini, puncaknya terjadi pada 31 Juli.
Fenomena ini bakal dihiasi banyak bola api terang yang dihasilkan selama periode aktivitasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply