
YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Pihak Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akhirnya buka suara terkait intimidasi untuk lanjut S3 bagi dosen baru di kampusnya sendiri.
UNY memberikan klarifikasi terkait isu intimidasi terhadap dosen baru yang dikabarkan harus melanjutkan studi S3 di kampus tersebut.
Isu ini sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan tuduhan bahwa dosen baru diharuskan untuk melanjutkan pendidikan mereka di UNY.
BACA JUGA:
- Viral! UNY Intimidasi Mahasiswa dan Dosen Baru untuk Lanjut S2 dan S3 di Universitas Sendiri
- Parah Sih! Diduga Ada Aliran Dana Puluhan Juta Rupiah dalam Skandal Katrol Nilai Rapor SMPN 19 Depok
- Parah Nih! Akses ke SMP Swasta Surabaya Ditutup Warga, Imbas Tolak Iuran Rp 140 Juta Per Bulan
Sebelumnya, viral di X terkait dengan pemaksaan dosen baru CPNS untuk lanjut S3 di UNY, demikian juga mahasiswa S1 yang diwajibkan S2.
“Heh, kampus @unyofficial ga berpendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memaksa dosen baru lanjut S3 dan mahasiswa S1 yg akan lulus langsung S2 di kampus sendiri, dengan ancaman proses kelulusan (sidang skripsi hingga yudisium) dipersulit,” tulis akun @UNYJogja.
Kampus tidak paksa dosen lanjut S3 di UNY
Terkait dengan cuitan yang viral itu, Wakil Rektor Bidang Umum, Sumber Daya, dan Hukum UNY, Edi Purwanto, menegaskan bahwa pihak kampus tidak memaksa dosen untuk melanjutkan studi S3 di UNY.
Menurut Edi, UNY hanya memberikan fasilitas kepada dosen yang memilih untuk melanjutkan studi di kampus tersebut.
“Tidak wajib di UNY, tapi kami memfasilitasi. Karena di UNY kan tempatnya mudah. Di UNY itu banyak studi yang relevan. Tapi kalau nggak cocok ya silakan melanjutkan studi di luar. Kami mengimbau saja dan menganjurkan lanjut studi di UNY tapi kalau mau ke luar ya monggo nggak papa,” jelasnya
Edi juga menjelaskan bahwa pihak UNY hanya mengimbau dosen baru untuk melanjutkan studi S3 guna meningkatkan kompetensi mereka.
Dia juga menambahkan bahwa UNY memiliki tuntutan untuk meningkatkan persentase dosennya yang berkualifikasi tinggi, sehingga kampus mendorong dan mengimbau dosen untuk melanjutkan studi.
“Bahwa sekolah bagi dosen itu kewajiban, bukan hak, karena untuk meningkatkan kompetensinya kan harus studi,” ucapnya.
Bantah UNY berikan bantuan dengan pinjol
Lebih lanjut, Edi menyebutkan bahwa UNY menyediakan fasilitas dan bantuan finansial bagi dosen yang melanjutkan studi S3. Kampus ini menyediakan bantuan untuk pendaftaran, SPP, serta penulisan disertasi.
Edi juga membantah tuduhan bahwa UNY mengharuskan dosen untuk mengambil pinjaman online (pinjol) untuk membayar sisa biaya kuliah.
“Kita memberikan bantuan pendaftaran, SPP 50 persen selama enam semester dan bantuan penulisan disertasi, itu tidak pinjol. 50 persen itu gratis. Kalau dirasa 50 persen yang jadi sisa tanggungannya itu nggak mampu, suruh mengajukan ke Rektor dan mengusahakan bantuan yang lain tapi jangan pinjol,” terangnya.
Dosen baru tidak dipersulit status kepegawaiannya
Edi juga menanggapi isu bahwa dosen baru dipersulit atau status kepegawaiannya digugurkan jika tidak melanjutkan studi di UNY. Menurutnya, isu tersebut tidak benar.
“Enggak benar kalau dipersulit atau dicopot status kepegawaian jika tidak lanjut di sini (UNY). Kembali lagi, kalau studi lanjut itu wajib bagi dosen,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply