JAKARTA, KalderaNews.com – Mengaca pada kasus KDRT Intan Nabila yang sedang viral di medsos, begini cara mengatasi trauma pada anak korban kekerasan. Orangtua wajib tahu!
Kasus KDRT yang terjadi pada mantan atlet anggar Kejurnas Intan Nabila viral di media sosial.
Anak-anak yang menjadi saksi kekerasan yang terjadi pada orangtuanya bisa memiliki trauma yang berdampak pada kesehatan mentalnya.
BACA JUGA:
- 7 Penyebab Anak Jadi Pelaku Bullying, Orang Tua Perlu Waspada
- Dunia Pendidikan Darurat Bullying, Ternyata Mayoritas Korbannya Laki-laki
- 5 Dampak Negatif Bullying Bagi Korban, Bikin Takut Sekolah!
Maka, penting memahami bagaimana cara mengatasi trauma pada anak yang menjadi korban kekerasan:
1. Berikan lingkungan yang aman untuk anak
Langkah utama untuk mengatasi trauma yang dimiliki oleh anak adalah dengan memberikan lingkungan yang aman untuknya.
Saat melihat kekerasan di depan matanya, atau bahkan menjadi korban kekerasan, anak-anak butuh tempat agar merasa dilindungi.
Buatlah anak merasa aman, pegang dan peluklah anak sesering mungkin. Katakan pada mereka bahwa kamu akan menjaga ketika mereka merasa sedih atau takut.
2. Beri anak dukungan emosional dan psikologis
Anak-anak yang menjadi korban kekerasan bisa mengalami berbagai emosi yang membingungkan, misalnya marah, bingung atau sering ketakutan.
Penting bagi kita untuk selalu ada bagi anak dengan mendukung secara emosional . Dengarkan apa yang anak sampaikan tanpa menghakimi.
Beri anak ruang untuk mengekspresikan apa yang dirasakan dan konfirmasi bahwa perasaannya benar. Lakukan validasi untuk menguatkan anak secara emosional dan psikologis.
3. Mengatasi gejala trauma
Anak yang jadi korban kekerasan bisa mengalami gejala trauma yang berbeda-beda. Umumnya adalah kecemasan, perubahan perilaku, susah konsentrasi sampai gangguan tidur.
Sebagai orang terdekat, penting untuk kenali tanda-tanda ini dan segera cari bantuan psikolog, terapis atau konselor untuk penanganan lebih lanjut.
4. Bermain dengan anak
Aktivitas bermain dengan anak menjadi salah satu cara yang tidak kalah efektif untuk membantunya merasa lebih nyaman dan juga aman.
Bermain menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak sehingga bisa alihkan perhatiannya dari trauma. Ajaklah anak bermain hingga mereka lupa dengan kesedihan yang dirasakan.
5. Mengajak anak mencoba hal baru
Cara atasi trauma pada anak korban kekerasan yang terakhir adalah dengan mengajaknya ke hal-hal baru yang dapat membantunya atasi trauma.
Aktivitas baru yang dilakukan anak bisa mengalihkan perhatiannya dari pengalaman traumatis melihat kekerasan. Anak juga memiliki keterampilan baru yang bisa mengalihkan perhatiannya.
Kasus KDRT pada Intan Nabila menjadi reminder bagi para orang tua tentang pentingnya melindungi danak-anak yang jadi korban kekerasan.
Pastikan orang tua memahami cara atasi trauma pada anak korban kekerasan agar tidak berdampak panjang bagi kesehatan mental ke depannya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply