JAKARTA, KalderaNews.com – Menyusul soal kasus bunuh diri dr. Aulia Risma yang sedang menempuh dokter spesialis anestesi, sebenarnya bagaimana sih tahapan menjadi dokter spesialis?
Kedokteran adalah salah satu program studi favorit bagi calon mahasiswa karena punya prospek kerja yang sangat dibutuhkan dan begitu menjanjikan.
Menjadi dokter juga dianggap sebagai profesi yang memiliki masa depan cerah. Namun, untuk menjadi dokter spesialis, ternyata memerlukan waktu yang sangat panjang.
BACA JUGA:
- Wah Parah Nih! Ternyata, Menkes Akui Banyak Calon Dokter Spesialis Ingin Bunuh Diri
- Pilu! Inilah Curhatan Dokter PPDS Undip yang Diduga Jadi Korban Bullying: Terlalu Berat Untukku!
- Mahasiswi Undip Tewas di Kamar Kos, Diduga Bunuh Diri Gegara Perundungan
Sebelum mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), ada banyak tahapan yang dilalui oleh para calon dokter, cek tahapannya di sini!
1. Kuliah Kedokteran
Pertama-tama, kamu harus kuliah di Fakultas Kedokteran terlebih dahulu dengan mengambil program sarjana.
Sama halnya program sarjana pada umumnya, perkuliahan dirancang untuk diselesaikan dalam waktu 4 tahun dan jika lulus akan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked).
2. Pendidikan Profesi
Selanjutnya, untuk memperoleh gelar dokter (dr.), maka kamu harus melanjutkan pendidikan ke Program Pendidikan Profesi Dokter selama kurang lebih dua tahun.
Program pendidikan profesi ini lebih dikenal dengan sebutan koas (co-ass, singkatan dari co-assistant), dan harus diikuti sebagai syarat wajib menjadi dokter umum.
3. Internship
Kalau sudah menyandang gelar dr. di depan namamu, maka langkah berikutnya adalah mengikuti program internship selama satu tahun.
Salah satu syarat menjadi dokter praktik adalah harus menyelesaikan internship ini sampai kemudian mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia.
4. Dokter Praktik
Jika sudah mendapat STR yang memuat nomor paten dan berlaku seumur hidup, maka kamu bisa mengurus Surat Izin Praktik (SIP).
SIP ini diberikan sesuai dengan jumlah lokasi tempatmu bekerja sebagai dokter umum. Tidak ada ketentuan yang mengikat harus berapa lama kamu menjadi dokter umum sampai kemudian mengambil PPDS.
5. PPDS
Lalu bagaimana proses untuk menjadi dokter spesialis? Pertama-tama, daftar ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan pilih PPDS yang ingin diikuti.
PPDS pada umumnya berlangsung selama 4-6 tahun, tergantung jenis spesialisasi yang kamu pilih. Kalau sudah selesai menjalani PPDS, maka kamu akan mendapatkan gelar tambahan.
Bagaimana, panjang sekali bukan tahapan menjadi dokter spesialis? Namun, setelah bersusah payah melalui semua tahapan itu, hasil yang didapatkan juga sepadan.
Dokter spesialis umumnya akan mendapat gaji per bulan di kisaran belasan hingga puluhan juta rupiah.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply