JAKARTA, KalderaNews.com – Kabar duka kembali datang dari ayahanda dokter Risma Aulia, mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang meninggal bunuh diri.
Moh. Fakhruri alias Ciko, menghembuskan napas terakhir pada Selasa dini hari, pukul 01.24 WIB, di RSCM, Jakarta.
Kondisinya drop setelah putrinya diduga bunuh diri akibat mengalami perundungan. Kurang lebih dua pekan sejak kematian putrinya, Moh. Fakhruri ikut berpulang.
BACA JUGA:
- Ternyata, FK Undip Sudah Pecat 3 Residen PPDS Sejak 2021, Ada Bullying dan Pidana
- Dokter PPDS Korban Bullying Buka-bukaan, Pernah Percobaan Bunuh Diri, Tapi Gak Berani Mengadu
- Viral di Media Sosial, Seorang Dokter Dituding Pelaku Perundungan di PPDS Undip
Hal itu diungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Ia menjelaskan saat berkunjung ke kediaman keluarga dokter Aulia di Tegal beberapa hari lalu.
Kondisi memburuk usai putrinya meninggal
Saat itu, ia melihat kondisi kesehatan ayah dokter Aulia yang memburuk. Ia pun mengaku telah meminta agar ayah dokter Aulia dirujuk ke rumah sakit.
Karena lokasinya di Tegal, maka yang paling memungkinkan adalah dirujuk ke RS Kariadi Semarang.
Namun, Budi juga memahami keluarga dokter Aulia ragu dengan RS Kariadi setelah insiden dugaan perundungan di rumah sakit tersebut.
“Saya tawarkanlah di RSCM. Jadi waktu saya pulang langsung bapaknya dibawa ke RSCM. Jadi mereka sudah ada di RSCM sekitar tiga hari,” kata dia.
Budi tidak menjelaskan secara gamblang mengenai faktor lain atau kemungkinan penyakit yang diderita ayah dokter Aulia. Namun, menurutnya, kondisi kesehatan ayah dokter Aulia menurun pasca kematian sang putri.
Undip tegaskan meninggalnya dr.Aulia bukan karena perundungan
Hingga saat ini, pihak keluarga belum memberikan keterangan mengenai penyebab pasti kematian Fahruri.
Namun, kabar duka ini seakan menjadi puncak dari serangkaian peristiwa tragis yang menimpa keluarga ini.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Undip, dr. Yan Wisnu Prajoko menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada info terbaru terkait hasil temuan tim investigasi internal.
Adapun, informasi terakhir yang dapat disampaikan oleh FK UNDIP sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan pada 15 Agustus 2024 menegaskan bahwa dr. Risma tidak melakukan bunuh diri akibat perundungan senior, melainkan karena masalah kesehatan mental lainnya.
“Mengenai pemberitaan meninggalnya Almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut TIDAK BENAR,” tulis Undip melalui pernyataan resminya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply