
JAKARTA, KalderaNews.com – Kemenkes sedang melakukan investigasi kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari. Hasil sementara terungkap, almarhumah dr. Aulia sering dipalak seniornya.
Aulia adalah dokter yang mengikuti Pendidikan Program Dokter Spesialis (PPDS) Prodi Anestesi FK Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Ia diduga bunuh diri lantaran tak tahan menjadi korban bullying senior PPDS.
BACA JUGA:
- Imbas Kasus Perundungan di PPDS, Praktik Klinis Dekan FK Undip Dihentikan Sementara
- Viral! Rekaman Suara Curhatan dr Aulia ke Ayah Terungkap, Ada Indikasi Alami Perundungan di PPDS Undip
- Ternyata, FK Undip Sudah Pecat 3 Residen PPDS Sejak 2021, Ada Bullying dan Pidana
Dipalak Rp 20-40 juta per bulan
Pemalakan tersebut terjadi sejak semester pertama dari rentang waktu Juli-November 2022.
“Uang ini berkisar antara Rp 20-40 juta per bulan,” ujar Juru Bicara Kemenkes dr.Mohammad Syahril.
Permintaan dana ini, papar Syahril, lantaran dr.Aulia adalah bendahara angkatan, yang juga bertugas mengumpulkan pungutan dana dari teman seangkatan.
Tetapi, uang hasil pungutan itu malah digunakan untuk kebutuhan non-akademik, seperti membiayai kebutuhan para senior sampai menggaji OB.
Inilah yang lantas diduga menjadi salah satu pemicu dr.Aulia mengalami tekanan yang berujung bunuh diri.
Kasus sudah diproses kepolisian
Untuk mengungkap kasus ini, Kemenkes telah bekerja sama dengan Kepolisian. Bukti-bukti yang ditemukan Kemenkes, soal pemalakan ini, diary atau buku harian, serta rekaman voice note dr.Aulia telah diserahkan kepada kepolisian untuk proses lebih lanjut.
Seperti telah diketahui, dr.Aulia adalah dokter RSUD Kardinah Tegal, Jawa Tengah yang juga mahasiswa PPDS program studi anestesi Undip. Ia ditemukan meninggal dunia pada Senin, 12 Agustus lalu di dalam kamar kosnya.
Kemenkes pun telah menghentikan PPDS program studi anestesi di RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply