JAKARTA, KalderaNews.com – Sebuah studi mengungkap bahwa Gen Z lebih memilih aplikasi TikTok daripada Google untuk mencari informasi secara online. Ini alasannya!
Analis internet di Bernstein Research, Mark Shmulik menyatakan, Gen Z dan Gen Alpha memilih TikTok saat mencari informasi.
“Coba minta mereka mencari sesuatu secara online dan jelaskan yang mereka lakukan saat melakukannya untuk melihat yang mereka katakan,” ucapnya.
BACA JUGA:
- Cara Cek Nama di PDDikti untuk Ikut Tren TikTok yang Sedang Viral
- Sampah Plastik di Laut Capai 8 Juta Ton per Tahun, BRIN Kembangkan Teknologi Daur Ulang Berbasis AI
- Hidup di Era Serba Teknologi, Apa Sih Bedanya Generasi Milenial dan Gen Z
Mark Shmulik mengatakan, ucapkan selamat tinggal kepada Google, lantaran mesin pencarian itu, saat ini tak lagi menjadi andalan generasi muda.
Survei tahun ini dari Adobe menunjukkan bahwa 2 dari 5 orang Amerika Serikat menggunakan TikTok sebagai mesin pencari informasi.
Aplikasi TikTok pun menjadi mesin pencari populer yang digunakan hampir 40 persen anak muda.
Alasan memilih TikTok untuk mencari informasi
Inilah 5 alasan Gen Z lebih memilih TikTok sebagai mesin pencari informasi.
Menyediakan informasi yang cepat dan cocok
Aplikasi TikTok ternyata memudahkan Gen Z untuk menemukan konten-konten yang mereka cari dengan cepat.
Pengguna hanya perlu mengetikkan kata kunci atau keyword di menu pencarian untuk mendapat informasi yang mereka cari.
TikTok juga memungkinkan Gen Z menemukan konten dengan cepat dan sangat cocok dengan kehidupan mereka.
Membagikan konten yang personal
TikTok pun memberikan saran pencarian berupa video yang muncul sebagai FYP alias for your page.
Video FYP pada umumnya dari orang-orang yang tidak dikenal, tetapi muncul secara acak sebab algoritma TikTok memberikan “apresiasi” pada video tersebut.
TikTok akan membagikan konten dengan cara yang unik dan personal, serta hanya video pendek yang mendapat atensi pengguna yang akan muncul.
Konten dalam bentuk video yang menarik
Gen Z juga lebih suka mendapat informasi secara audio-visual dalam bentuk video, lantaran dengan begitu mereka bisa melihat langsung daripada menjelajahi situs web.
Sekitar 40 persen pengguna Gen Z menyukai cara TikTok menyediakan video-video yang sesuai dengan preferensi pribadi mereka.
Bahkan, 26 persen generasi Baby Boomer pun tertarik dengan konten bergaya cerita TikTok.
Mudah menjangkau pelanggan
TikTok pun mendapat daya tarik di kalangan pebisnis sebagai platform untuk menjangkau pelanggan yang mencari produk dan layanan.
Lebih dari setengah pemilik bisnis yang disurvei menggunakan TikTok sebagai sarana mempromosikan perusahaan, dengan rata-rata menayangkan konten sekitar 9 kali per bulan.
Mempelajari perilaku pencarian pengguna
TikTok membentuk perilaku pencarian konsumen. Maka, strategi pembuatan konten mungkin akan ikut dan terus berkembang.
Meski TikTok membutuhkan eksperimen yang berkelanjutan, ia telah memberikan peluang untuk terhubung dengan audiens yang lebih muda.
Jadi, TikTok merekomendasikan video yang menimbulkan banyak reaksi dan pengguna cenderung tak melakukan verifikasi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply