
JAKARTA, KalderaNews.com – Gelaran Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) 2024 telah usai. Perhelatan ini digelar 24-26 September 2024 secara hybrid.
WINNER diharapkan terus menjadi tempat pertemuan sains dan budaya Indonesia-Belanda, serta kian memperkuat hubungan kedua negara dalam penelitian dan pendidikan.
Demikian ditegaskan Menteri Pendidikan, Budaya, dan Sains Belanda, Eppo Egbert Willem Bruins dalam sesi pembukaan.
BACA JUGA:
- Decolonising Knowledge: Insights from the WINNER 2024 Panel on Indonesia’s Higher Education Transformation
- WINNER 2024 Resmikan Indonesia-Dutch Consortium on Sustainable Futures (INUCoST), Kolaborasi Global untuk Masa Depan Berkelanjutan
- WINNER 2024: Upaya Dekolonisasi Pendidikan Tinggi, Demi Ranking Kampus atau Pengabdian Sosial?
Dalam WINNER 2024, para akademisi Indonesia dan Belanda berbagi pengalaman tentang kolaborasi yang bermanfaat serta kontribusi mereka pada dunia yang lebih berkelanjutan.
Dunia butuh gotong royong
Menurut Eppo Bruins, dunia saat ini sangat membutuhkan praktisi dan akademisi, di mana pengetahuan amat penting untuk mengatasi dan memecahkan tantangan sosial yang makin kompleks, seperti perubahan iklim, masalah kesehatan global, serta kebutuhan untuk menangani secara bertanggung jawab, misalnya terkait kecerdasan buatan.
Eppo Bruins mengatakan, saat ini, dunia membutuhkan pendidikan yang solid, penelitian mendasar, ilmu terapan, dan pengetahuan praktis dari semua domain ilmiah.
“Hal kedua, kita membutuhkan semua orang untuk ini, dari akademisi hingga LSM, pebisnis, organisasi publik dan sipil,” tegasnya.
So, kita tak hanya membutuhkan semua disiplin ilmu pengetahuan, tapi kita juga membutuhkan semua orang dan organisasi untuk terlibat untuk mengatasi masalah yang rumit ini.
Hal ketiga yang penting, kata Eppo Bruins, adalah kerja sama internasional.
“Kita perlu melihat melampaui batas-batas kita sendiri, karena tantangan-tantangan yang sedang kita bicarakan, seperti naiknya permukaan air laut atau kondisi cuaca ekstrem, kerawanan pangan,” ujar Eppo Bruins.
“Masalah-masalah dunia saat ini tidak ada batas, maka kita perlu bekerja sama, dan kita perlu bekerja sama secara kolektif menuju tujuan yang sama,” imbuhnya.
Eppo Bruins pun mengatakan, ada ungkapan indah untuk hal ini, yaitu gotong royong.
Dan edisi kelima WINNER ini telah menekankan pentingnya kolaborasi dan menyoroti berbagai proyek bersama.
Harus diperkuat, dirayakan, diperluas
Sementara, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan, WINNER telah menjadi contoh penting dari kolaborasi lintas negara dan lintas disiplin dalam meningkatkan kualitas penelitian dan pendidikan.
Kerja sama Indonesia – Belanda di bidang akademik dan penelitian telah berjalan dengan baik serta menghasilkan hasil positif bagi kedua belah pihak.
Nadiem pun mengatakan bahwa ada minat besar mahasiswa Indonesia untuk mengejar pendidikan tinggi di Belanda.
Data sampai Oktober 2024, ada lebih dari 2.400 mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda.
“Saya percaya, jika kita terus memperkuat kolaborasi ini, akan ada lebih banyak pertukaran pengetahuan yang menarik di masa mendatang,” ujar Nadiem.
Selain itu, kata Nadiem, perlu diperhatikan fakta terkait kemitraan Indonesia-Belanda adalah semakin banyaknya program kolaborasi antaruniversitas.
Kini, ada lebih dari 400 perjanjian universitas aktif yang mencakup berbagai bidang, termasuk double degrees, penelitian bersama, mobilitas akademis, dan sektor strategis yang lain.
“Maka, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus atas penyelenggaraan WINNER tahun ini, dengan semua yang telah kita capai sejauh ini. Kolaborasi jangka panjang antara kedua negara adalah sesuatu yang harus diperkuat, dirayakan, dan juga diperluas,” ujar Nadiem.
Wujud nyatakan setiap kerja sama
Belanda adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam hal penelitian dan inovasi. Demikian kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko.
Menurut Handoko, selama bertahun-tahun, kedua negara telah menjalin dan melaksanakan hubungan yang erat untuk meningkatkan penelitian dan inovasi.
Maka, BRIN akan terus mengeksplorasi dan memperluas kolaborasi penelitian dan inovasi dengan lembaga-lembaga dan universitas-universitas di Belanda.
“Saya berharap, WINNER bukan hanya pertemuan seremonial, tetapi harus sampai pada aksi untuk mewujudnyatakan setiap komitmen kerja sama,” tegas Handoko.
“Saya percaya, WINNER menjadi momentum untuk membangun kerjasama dalam bidang penelitian, inovasi, pendidikan, serta menguatkan hubungan bilateral antara Indonesia Belanda,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply