Apa itu SPC Curriculum? Yuk, Mengenal Kurikulum dari Singapura yang Populer di Indonesia Ini

Ilustrasi: Siswa Sekolah Dasar (SD). (kalderanews.com)
Ilustrasi: Siswa Sekolah Dasar (SD). (kalderanews.com)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pernah mendengar kurikulum SPC di sekolah-sekolah internasional? Yuk, kenalan dengan kurikulum SPC ini.

Kurikulum SPC atau singkatan dari Singaporean Primary School Curriculum adalah kurikulum sekolah internasional yang dalam beberapa tahun terakhir mulai banyak diadopsi sekolah di Indonesia.

Kurikulum dari negara Singapura ini dikenal luas karena penekanannya pada inovasi dan keunggulan dalam pendidikan.

BACA JUGA:

Signifikansi kurikulum SPC ini terletak pada kemampuannya untuk menumbuhkan pemikiran kritis, kreativitas, dan keterampilan pemecahan masalah, serta mempersiapkan anak untuk menghadapi tuntutan zaman..

Selain berfokus pada murid, kurikulum SPC ini juga mendorong para guru untuk mengadopsi strategi pengajaran yang kreatif dan melibatkan anak dalam pengalaman belajar yang interaktif.

Tahapan kurikulum SPC

Kurikulum SPC ini terbagi menjadi tiga tingkatan yang mirip dengan sistem pendidikan di Indonesia, meliputi:

1. Sekolah dasar

Kurikulum SPC untuk tingkat dasar ini dirancang untuk membantu anak mengembangkan fondasi yang kuat dalam mata pelajaran inti.

Misalnya mata pelajaran bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu. Anak juga belajar tentang ilmu sosial, pendidikan jasmani, serta seni dan kerajinan.

Selain mata pelajaran inti, anak di sekolah dasar juga berpartisipasi dalam berbagai program pengayaan, seperti coding, robotika, dan musik.

Program-program ini dirancang untuk membantu anak mengembangkan kreativitas dan keterampilan memecahkan masalah.

2. Sekolah menengah

Kurikulum SPC untuk sekolah menengah lebih menantang daripada kurikulum sekolah dasar. Anak-anak tetap mempelajari mata pelajaran inti seperti bahasa Inggris, matematika, sains, dan bahasa ibu.

Namun, mereka juga memiliki kesempatan untuk memilih berbagai mata pelajaran pilihan, seperti ekonomi, sejarah, dan geografi.

3. Perguruan tinggi

Setelah sekolah menengah, anak dapat memilih untuk melanjutkan pendidikan di junior college, politeknik, atau universitas.

Junior college menawarkan program pra-universitas selama dua tahun yang mempersiapkan anak untuk masuk ke universitas.

Politeknik menawarkan program diploma tiga tahun yang untuk berkarier di industri tertentu. Sementara universitas menawarkan program gelar empat tahun yang mempersiapkan mahasiswa untuk karier profesional.

Apa yang membuat SPC kurikulum berbeda dari yang lainnya?

Ada beberapa hal yang membuat kurikulum dari Singapura ini berbeda dari kurikulum lainnya, yaitu:

1. Program aksi

Pendidikan Singapura dikenal dengan pendekatannya yang berorientasi pada tindakan. Kurikulumnya menekankan penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks dunia nyata.

2. Kesetaraan

Sistem pendidikan Singapura percaya bahwa semua anak memiliki potensi untuk sukses dan bertujuan untuk mengembangkan potensi semua anak.

3. Partisipasi orang tua dan masyarakat

Dalam kurikulum ini, komunikasi rutin antara guru dan orang tua sangat dianjurkan, dan orang tua secara aktif terlibat dalam pendidikan anak-anak.

Pembelajaran mandiri: Anak didorong untuk menjadi pembelajar mandiri dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka.

4. Keterampilan abad ke-21

Kurikulum ini menekankan pengembangan keterampilan abad ke-21. Anak diajari untuk berpikir kritis tentang informasi, memecahkan masalah secara kreatif, dan inovatif.

Daftar sekolah Indonesia dengan kurikulum SPC

Bagi orang tua yang ingin memasukkan anak ke sekolah dengan kurikulum SPC, sekolah-sekolah di Indonesia ini bisa menjadi pilihannya:

  1. Singapore International School
  2. Singapore National Academy
  3. National High Jakarta School
  4. Bina Bangsa School
  5. Jakarta Nanyang School

Nah, itulah kurikulum SPC yang biasa digunakan di sekolah-sekolah internasional. Tidak kalah menariknya dengan kurikulum di Indonesia bukan?

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*