
SURABAYA, KalderaNews.com – Ada yang unik dalam rangka merayakan Hari Natal 2024. Anak-anak di Surabaya Selatan membuat pohon Natal dari bahan daur ulang.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bina Iman Anak Katolik (BIAK) se-Kevikepan Surabaya Selatan yang mengadakan lomba membuat pohon Natal pada beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini berlangsung meriah di Paroki St. Yohanes Pemandi, Wonokromo, Surabaya. Peserta yang merupakan anak-anak ini diwajibkan membuat pohon Natal dari barang-barang bekas, sampah, sisa kain, kertas bekas, dan sebagainya.
BACA JUGA:
- Simak Di Sini! 30 Ucapan Selamat Natal 2024 dalam Bahasa Jawa yang Penuh Makna
- 25 Ucapan Selamat Hari Natal 2024 Terbaik, Penuh Doa dan Harapan
- Paling Lengkap! Jadwal Misa Natal 2024 di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang
Lomba hias pohon Natal dari barang bekas diikuti oleh tujuh paroki
Lomba diikuti oleh tujuh paroki di Surabaya dan Sidoarjo, yaitu Santa Maria Anuntiata (Sidoarjo), Salib Suci (Waru), Santo Paulus (Juanda, Sidoarjo), Roh Kudus (Rungkut), Gembala Yang Baik (Jemur Handayani), St. Yohanes Pemandi (Wonokromo), dan Katedral Hati Kudus Yesus (Polisi Istimewa).
Dalam perlombaan menghias pohon Natal, kreativitas anak-anak benar-benar diuji. Salah satu kelompok yang menarik perhatian adalah tim BIAK dari Paroki St. Paulus-Juanda.
Anak-anak memanfaatkan bahan-bahan daur ulang seperti kertas bungkus makanan, gelas kertas, kain spunbond bekas tas belanja, tutup botol, dan bahan lain yang biasanya dianggap sebagai sampah.
Dengan kreativitas yang tinggi, mereka mampu mengubah barang-barang sederhana tersebut menjadi pohon Natal yang indah dan unik.
“Anak-anak sangat antusias membuat pohon Natal sesuai dengan konsep yang sudah disiapkan. Mereka saling bekerja sama untuk mengemas karya yang indah. Semua pohon Natal hasil karya anak-anak bagus-bagus, termasuk dari peserta yang belum menang dalam lomba ini,” ungkap Veronika, salah satu pembina BIAK.
Ajarkan kreativitas dan kepedulian anak terhadap lingkungan
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan menghias pohon Natal tidak hanya mengajarkan kreativitas, tetapi juga kepedulian terhadap lingkungan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa barang bekas bisa memiliki nilai jika kita kreatif. Semoga semangat daur ulang ini dapat diteruskan kepada masyarakat sehingga tidak perlu lagi membeli pohon Natal baru di toko,” katanya.
Lomba menghias pohon Natal inipun dimenangkan oleh Paroki St. Yohanes Pemandi sebagai juara pertama, disusul oleh Paroki St. Paulus, Juanda, di posisi kedua, dan Paroki Gembala Yang Baik, Jemur Handayani, sebagai juara ketiga.
Acara ini tidak hanya menunjukkan semangat kompetisi, tetapi juga mengajarkan nilai iman, kebersamaan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
“Semoga anak-anak terus semangat bertumbuh dalam iman dan rajin mengikuti kegiatan BIAK,” pesan para pembina di akhir acara.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply