Ratusan Siswa SMAN 1 Mempawah Demo, Imbas Gagal Daftar SNBP 2025

Ratusan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, menggelar aksi demonstrasi
Ratusan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, menggelar aksi demonstrasi
Sharing for Empowerment

MEMPAWAH,KalderaNews.com – Ratusan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, menggelar aksi demonstrasi atas kelalaian sekolah sehingga mereka gagal daftar SNBP 2025.

Video mengenai ratusan siswa siswa SMAN 1 Mempawah yang menuntut pertanggungjawaban sekolah viral di sosial media.

Sekolah lalai dalam pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Akibat kelalaian tersebut, para siswa yang berprestasi atau eligible terancam tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Siswa sudah persiapkan diri untuk daftar SNBP sejak lama

Salah satu siswa, Muhammad Hafiz, mengungkapkan kekecewaannya karena upaya mereka selama ini untuk masuk perguruan tinggi tanpa tes menjadi sia-sia.

 “Dari semester satu hingga lima, kami sudah mempersiapkan diri agar bisa bersaing masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur beasiswa atau prestasi, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya. Namun, semua harapan sirna akibat kelalaian oknum guru yang tidak bertanggung jawab,” kata Hafiz dalam sebuah video yang beredar di sosial media.

Hafiz, yang telah kehilangan kedua orang tuanya dan berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah sangat berharap bisa kuliah melalui jalur SNBP.

 “Orang tua saya sudah meninggal dunia, hanya dengan cara inilah saya bisa kuliah,” ujarnya. Hafiz juga menegaskan bahwa kelalaian sekolah dalam pengisian PDSS ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Siswa terancam gagal ikut SNBP 2025

Seorang wali murid, Yudi Oktaviarza, mengungkapkan bahwa sekitar 115 siswa SMAN 1 Mempawah harus terancam gagal mengikuti SNBP 2025.

“Padahal mereka telah mengorbankan waktu dan pikiran selama 5 semester,” kata Yudi.

Terlebih, sebenarnya pihak sekolah sudah diberikan perpanjangan waktu untuk menyelesaikan pengisian data namun tidak juga kunjung selesai.

 “Tentu saja kami seluruh orangtua siswa merasa sedih, kecewa dan merasa dirugikan, pelajar yang berprestasi harus kehilangan masa depan, hanya karena oknum guru yang tak bertanggung jawab,” ungkapnya.

Sekolah akan bertanggung jawab

Menanggapi masalah ini, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah, Febrini, menyatakan bahwa pihak sekolah sedang berupaya mencari solusi.

“Kami akan melakukan kunjungan ke bagian admin pusat untuk meminta perpanjangan waktu, besok insyaallah,” ujar Febrini.

Selain itu, sekolah juga menyiapkan rencana untuk membiayai bimbingan belajar selama tiga bulan bagi siswa yang memenuhi syarat.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*