Lebaran 2025 Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Sama, Begini Penjelasan Menteri Agama

Prof Nasaruddin Umar
Prof Nasaruddin Umar (Dok: Kemenag)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com– Tanggal Lebaran 2025 antara Pemerintah dan Muhammadiyah memiliki potensi sama. Simak penjelasan dari Menteri Agama ini.

Kementerian Agama Republik Indonesia telah menetapkan tanggal 29 Maret 2025 sebagai waktu pelaksanaan sidang isbat untuk menentukan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah.

Sidang isbat penentuan Lebaran 2025 ini akan menjadi momen penting dalam menetapkan kapan umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri 1446 Hijriyah.

BACA JUGA:

Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa berdasarkan kondisi astronomi saat ini, terdapat potensi besar bahwa Hari Raya Idulfitri akan jatuh pada 31 Maret 2025, yang berarti akan dirayakan serentak oleh pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

Kemungkinan Lebaran Bersamaan pada 31 Maret 2025

Dalam pernyataannya setelah menghadiri acara silaturahmi dan buka puasa bersama Badan Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (BPP IKA UIN Alauddin Makassar) di Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu malam, 22 Maret 2025, Nasaruddin menyebutkan bahwa hasil perhitungan hisab menunjukkan potensi perayaan Idulfitri yang bersamaan.

“Potensinya (Lebaran) sama-sama, iya potensinya pada 31 Maret 2025,” ujarnya kepada awak media.

Ia menjelaskan bahwa hisab (perhitungan astronomi) yang dilakukan menunjukkan bahwa hilal masih berada di bawah nol derajat, dengan angka sekitar minus 3 derajat.

Selain itu, elongasi (jarak sudut antara bulan dan matahari) juga masih berada di bawah standar yang ditetapkan, yaitu minimal ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi sekitar 6 derajat.

Dengan kondisi ini, ada kemungkinan besar bahwa pemerintah dan NU juga akan mengikuti langkah Muhammadiyah dalam menetapkan Hari Raya Idulfitri pada 31 Maret 2025.

Menunggu Keputusan Sidang Isbat 29 Maret 2025


Meski demikian, Nasaruddin tetap mengingatkan masyarakat untuk menunggu keputusan resmi dari sidang isbat yang akan digelar pada 29 Maret 2025.

Sidang ini akan diawali dengan pemantauan hilal di berbagai titik pemantauan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Sidang isbat ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk pakar astronomi, ahli falak, perwakilan ormas Islam, serta perwakilan dari negara-negara sahabat.

Keputusan akhir akan diumumkan setelah mempertimbangkan hasil pemantauan hilal serta metode hisab yang digunakan oleh berbagai pihak.

Sementara itu, Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah jatuh pada 31 Maret 2025, berdasarkan metode Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Dalam pandangan Muhammadiyah, bulan Ramadan tahun ini akan digenapkan istikmal (30 hari) karena hilal diperkirakan belum terlihat pada akhir bulan Syaban.

“Segi ilmu hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa ini istikmal, artinya dicukupkan 30 hari bulan suci Ramadan, dengan demikian Lebaran tanggal 31 Maret 2025, tetapi kepastiannya itu nanti menunggu sidang isbat pada tanggal 29 Maret,”

Dengan berbagai pertimbangan ilmiah ini, umat Islam di Indonesia diimbau untuk tetap menunggu hasil resmi sidang isbat Lebaran 2025 dan menghormati keputusan yang nantinya diambil oleh pemerintah serta berbagai organisasi Islam.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.










Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*