
JIMBARAN, KalderaNews.com – BEM Universitas Udayana (Unud) tuntut pihak rektorat segera mencabut perjanjian dengan Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana.
Perjanjian tersebut bisa membuka peluang bagi militer untuk mendominasi ranah pendidikan sipil.
“Ini respon kekhawatiran kami terhadap militerisasi dalam institusi pendidikan, yang seharusnya tetap netral dan bebas dari kepentingan sektoral tertentu,” tegas Ketua BEM Unud, I Wayan Arma Surya Darmaputra.
BACA JUGA:
- Gubernur Jawa Barat Berencana Terapkan Wajib Militer untuk Siswa SMA, Seperti Apa Skemanya?
- Inilah 8 SMA Semi Militer di Indonesia, Bisa Jadi Referensi Lulusan SMP
- Pendidikan Militer untuk Mahasiswa, Kamu Setuju Gak, Gaes?
Tolak militer masuk kampus!
Arma menegaskan, perjanjian tersebut berpotensi mengganggu kebebasan akademik di kampus mereka.
Kata Arma, masuknya militer dalam kampus bisa merusak independensi institusi pendidikan tinggi.
BEM Unud menyoroti beberapa poin penting dalam perjanjian tersebut yang berpotensi merugikan mahasiswa.
Salah satunya adalah pertukaran data dan informasi antara Universitas Udayana dengan Kodam IX/Udayana, yang termaktub dalam Pasal 7 dokumen perjanjian kerja sama.
Klausul ini tentu memungkinkan Kodam IX/Udayana meminta atau mendapatkan data terkait penerimaan mahasiswa baru Universitas Udayana.
“Kami jelas menolak pihak TNI untuk mendapatkan data penerimaan mahasiswa baru tanpa alasan yang jelas,” tegas Arma.
Maka, BEM Unud menuntut agar Universitas Udayana segera mencabut perjanjian tersebut.
Sebagai informasi, Universitas Udayana resmi menjalin kerja sama dengan TNI AD Kodam IX/Udayana, yang tertuang dalam dokumen perjanjian kerja sama Nomor B/2134/UN14.IV/HK.07.00/2025.
Bukan agenda militerisasi kampus
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Udayana, I Ketut Sudarsana memberikan klarifikasi.
“Kami pastikan bahwa kerja sama ini tidak menyentuh aspek pengambilan keputusan akademik, tidak mengintervensi kebebasan berpikir, dan tidak menjadikan kampus sebagai instrumen militerisasi,” ucap Sudarsana.
Pihak rektorat mengklaim bahwa kerja sama itu untuk memberikan penguatan pendidikan karakter serta bela negara bagi mahasiswa serta meningkatkan disiplin dan wawasan kebangsaan.
“Seluruh program kerja sama akan bersifat edukatif, terbuka, dan partisipatif,” jelasnya.
Ia menjelaskan, Unud bertugas membentuk generasi muda yang memiliki karakter kebangsaan dan kesadaran bela negara yang penting di tengah tantangan disinformasi dan disintegrasi sosial.
Nah, pihak kampus menilai TNI memiliki kapasitas dan pengalaman dalam hal bela negara, ketahanan pangan, tanggap bencana, dan pengabdian di wilayah terpencil yang dapat disinergikan dengan kegiatan riset dan pengabdian masyarakat.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply