
JAKARTA, KalderaNews.com – Seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), bernama Kenzha Walewangko, tewas di taman perpustakaan kampus.
Kematiannya masih menyisakan sejumlah misteri meski pihak kepolisian telah menghentikan penyelidikan. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyatakan bahwa mahasiswa Kenzha Ezra Walewengko (22) tewas bukan dikeroyok.
Diketahui bahwa Kenzha tewas pada Selasa, 4 Maret 2025 malam. Beredar kabar korban tewas dikeroyok. Polisi sendiri sudah melakukan prarekonstruksi terkait peristiwa tersebut. Prarekonstruksi tersebut digelar di tempat kejadian perkara (TKP), di area taman kampus UKI, Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu 26 Maret.
- STIP Marunda Jakarta Utara, Sekolah Taruna Pelayaran dengan Sederet Kasus Kekerasan Berujung Kematian Junior
- Dugaan Bullying “Geng Tai” di Binus International School Serpong, Anak Artis Terlibat?
- Viral! Kicauan Mahasiswi UPH Management Business Angkatan 2022 Dianiaya Kakak Angkatan 2020
Kegiatan prarekonstruksi dihadiri pihak kampus UKI, serta keluarga dan kerabat korban. Total ada 70 adegan yang direka ulang para saksi dalam kegiatan prarekonstruksi ini.
Inilah 5 fakta terkait dengan misteri kematian mahasiswa UKI yang tewas di area kampus:
1. Hasil visum penyebab meninggal bukan karena dikeroyok
Menurut Nicolas, ada saksi yang mengaku melihat Kenzha dikeroyok, namun jaraknya jauh dan terhalang oleh tembok.
Saat pemeriksaan, saksi tersebut tidak bisa menyebutkan Kenza dipukul di bagian mana. Hasil visum juga tidak ditemukan tanda kekerasan atau luka akibat pengeroyokan.
“Hanya dibilang dipukul tapi tidak tahu dipukulnya di bagian mana dan sebagainya, karena jaraknya jauh dan juga dihalangi oleh tembok. Hasil visum juga tidak ada menyatakan seperti itu (dikeroyok),” kata dia.
2. DNA Kenzha di TKP rusak
Fakta di balik misteri kematian mahasiswa UKI yang selanjutnya adalah, bahwa DNA di TKP telah rusak. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa DNA dalam darah korban disebut rusak, sehingga tidak bisa dianalisis.
“Lima sampel darah dari paralon di lokasi jatuhnya korban mengandung darah, namun DNA-nya rusak dan tak bisa dianalisis,” ujar Nicolas.
Selain itu, polisi juga telah melakukan uji forensik barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, termasuk baut di selokan. Namun, hasilnya tidak ditemukan darah.
“Dari satu buah baut yang berada di sekitar lokasi korban jatuh, kami tidak menemukan bercak darah,” kata Nicolas.
3. Polisi hentikan kasus karena tidak ditemukan tindak pidana
Nicolas mengatakan polisi menghentikan penyelidikan kasus kematian mahasiswa UKI sebab tidak ditemukan unsur pidana.
“Tidak dapat ditingkatkan penyelidikannya ke tahap penyelidikan dengan alasan bahwa peristiwa tersebut yang dilaporkan bukanlah merupakan suatu tindak pidana. Untuk itu penyelidikan dihentikan,” ujar dia.
4. Penyebab mahasiswa UKI tewas karena minuman alkohol
Sementara itu, Dokter Spesialis Forensik RS Polri Kramat Jati, Dr. Arfiani menjelaskan bahwa Kenza tewas disebabkan karena minuman beralkohol yang dikonsumsi korban. Saat itu Kenzha mengonsumsi alkohol berlebihan.
“Alkohol yang dikonsumsi oleh korban itu ditemukan dalam dosis yang sangat tinggi di lambung, tetapi dosisnya sangat rendah di darah,” ungkap Arfiani.
Arfiani mengatakan bahwa korban mengonsumsi alkohol dengan kadar yang sangat besar sehingga berpengaruh dengan kesadarannya.
“Ini berarti korban tersebut mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar yang menurunkan kesadarannya,” tuturnya.
5. Jatuh berkali-kali di kampus
Arfiani menegaskan, alkohol yang dikonsumsi Kenzha memang tidak langsung memicu kematian korban, tetapi bisa menurunkan kesadaran ketika berjalan.
Pada saat kejadian, setelah mengonsumsi alkohol, Kenzha berjalan setengah sadar dan terjatuh ke selokan di kampus.
“Ternyata pada saat saya koordinasi dengan penyidik (kepolisian), ada adegan korban tersebut jatuh ke selokan ya, posisi kepala di bawah,” kata Arfiani.
Arfiani menjelaskan, seseorang yang dalam kesadaran penuh akan segera bangun ketika terjatuh. Namun, berbeda dengan orang yang kehilangan kesadaran.
“Dia tidak bisa bangun seperti orang kalau tidak dalam kondisi pengaruh alkohol tinggi. Jadi makanya saya pikir meninggalnya adalah karena mekanisme dia susah bernapas,” tuturnya.
Arfiani menjelaskan bahwa luka yang dialami Kenzha ketika mengonsumsi alkohol dalam dosis tinggi ini menjadi suatu rangkaian yang memicunya tewas.
“Saat posisi terjatuh ditambah lagi pengaruh alkohol, ditambah lagi ternyata ketika beliau terjatuh ada luka di kepala. Memang ada luka terbuka, tapi kalau luka tersebut berdiri sendiri itu tidak menyebabkan kematian, tapi ini merupakan suatu rangkaian,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnyadi Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply