
BOGOR, KalderaNews.com – Mendikdasmen Abdul Mu’ti memaparkan laporan kinerjanya selama 6 bulan kepada Presiden Prabowo Subianto di peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
Acara diselenggarakan di SDN Cimahpar 5, Bogor Utara, Jawa Barat, pada Jumat, 2 Mei lalu.
Dalam laporannya, Mu’ti menyoroti beberapa program strategis yang telah dilaksanakan, dengan fokus utama pada peningkatan kesejahteraan guru dan transformasi digitalisasi pendidikan.
“Izin Pak Presiden, dalam masa 6 bulan ini, kami telah melaksanakan program-program strategis, yang pertama adalah meningkatkan kesejahteraan, kompetensi, dan kualifikasi guru melalui sertifikasi, peningkatan tunjangan sertifikasi, bantuan guru honorer, bantuan studi D4 dan S1, serta berbagai pelatihan,” ungkap Mu’ti.
BACA JUGA:
- Terkuak! Ini 9 Poin Surat Edaran Kontroversial Gubernur Dedi Mulyadi untuk Pelajar Jabar, Ada Study Tour, Wisuda Hingga Wajib Militer
- Prabowo Highlights Education Budget: Rp 17 Trillion ($44 Billion) Only Sufficient for 11,000 Schools, Repairs Could Take 30 Years!
- Berikut Pidato Lengkap Mendikdasmen Abdul Mu’ti untuk Peringatan Hari Guru Nasional 2024
Transformasi sekolah digital
Salah satu pencapaian penting yang dilaporkan adalah realisasi perintah Presiden Prabowo untuk menyalurkan tunjangan guru langsung ke rekening pribadi.
“Sejak Bapak Presiden mencanangkan pada bulan Maret, para guru sudah menerima tunjangan langsung ke rekening masing-masing,” jelasnya dalam peringatan Hardiknas 2025.
Sebelumnya, tunjangan tersebut disalurkan melalui pemerintah daerah.
Selain itu, Kemendikdasmen tengah gencar memperkuat transformasi digital di sekolah-sekolah Indonesia melalui program smart classroom.
Program ini bertujuan menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran berbasis teknologi untuk meningkatkan kualitas belajar-mengajar.
Pemerintah mengalokasikan anggaran khusus sebesar Rp 2 triliun untuk inisiatif ini.
“Kami sampaikan bahwa pada tahun ini ada alokasi anggaran Rp 16,9 triliun untuk revitalisasi satuan pendidikan dan anggaran Rp 2 triliun untuk digitalisasi pendidikan,” kata Mu’ti.
Mu’ti meyakini bahwa teknologi ini akan membuat siswa lebih antusias dalam belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru, dibandingkan dengan metode belajar konvensional.
“Dengan adanya smart classroom, anak-anak dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan bersemangat, sehingga mereka dapat menjadi generasi Indonesia yang hebat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply