Deep Learning Itu Kunci Memahami Makna dari Setiap Pelajaran

Bahasa Inggris. (Ist.)
Bahasa Inggris. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyerukan revolusi dalam dunia pendidikan dengan menekankan pentingnya deep learning dan penguasaan bahasa Inggris di era digital. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada “A Seminar on Developing Student 5th Skill in English: Education Technology & In Depth Learning in EFL” yang diselenggarakan secara daring, Selasa (5/5) lalu.

Dalam paparannya, Menteri Mu’ti menekankan bahwa kemajuan teknologi, khususnya internet, harus dimanfaatkan sebagai anugerah untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari, terutama bagi para guru.

“Kita hidup di era digital yang memudahkan menghubungkan satu orang dengan lainnya melalui internet. Kemajuan teknologi saat ini harus diposisikan sebagai anugerah yang dapat membantu pekerjaan sehari-hari, terutama sebagai guru. Kemampuan bahasa asing dan kemajuan teknologi harus menjadi amunisi yang manfaatnya membawa kemajuan untuk Indonesia, khususnya bidang pendidikan,” ujarnya.

BACA JUGA:

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh peserta seminar untuk membekali diri dengan kemampuan berpikir kritis. Menurutnya, deep learning adalah kunci untuk memahami makna dari setiap pelajaran.

“Pendekatan pembelajaran menjadi instrumen yang menekankan pentingnya pembelajaran mendalam menjadi penting dan sangat diperlukan. Pembelajaran yang bukan hanya melalui proses mengetahui, namun merupakan faktor utama yang menentukan lahirnya makna dari pembelajaran tersebut,” papar Menteri Mu’ti.

Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa Kemendikdasmen ingin menekankan bahwa belajar bukan hanya transfer pengetahuan atau keterampilan, tetapi transformasi.

“Apa yang kita pelajari bukan hanya tentang sebuah fakta, melainkan bagaimana kita dapat merenungkan apa yang dipelajari dan kemampuan kita mengontekstualisasikan pelajaran tersebut dalam situasi yang berbeda,” jelasnya.

Terkait kemampuan bahasa Inggris, Menteri Mu’ti menilai bahwa bahasa Inggris bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga menunjukkan kemampuan seseorang dalam menguasai dan memanfaatkan pengetahuan.

“Ke depan, tantangannya adalah bagaimana kita dapat mengontekstualisasikan kemampuan bahasa Inggris dalam berbagai situasi dengan cara yang kreatif.”

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*