Literasi Digital “Coding dan AI” Masuk Kurikulum Nasional, Tapi Sebatas Pilihan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti (KalderaNews/Dikdasmen)
Sharing for Empowerment

JEJU, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa materi terkait literasi digital, termasuk coding dan kecerdasan buatan (AI), akan dimasukkan ke dalam kurikulum nasional, tapi hanya sebagai pilihan.

Hal ini ditegaskannya di Forum Menteri Pendidikan Anggota Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) di Jeju, Korea Selatan, dimana Abdul Mu’ti menekankan bahwa inisiatif ini tidak sekadar membekali siswa dengan keterampilan teknis.

Lebih dari itu, kurikulum pilihan ini dirancang untuk menumbuhkan pemikiran komputasional dan pemahaman mendasar tentang etika dalam penggunaan AI.

BACA JUGA:

“Di era digital ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi jembatan untuk memperluas jangkauan pendidikan,” ujar Abdul Mu’ti.

“Lebih jauh lagi, teknologi seperti kecerdasan buatan menawarkan potensi untuk mempersonalisasi pengalaman belajar siswa sesuai dengan kebutuhan unik mereka, menjadikan pembelajaran lebih berpusat pada murid.”

Dalam forum tersebut, pentingnya pertukaran praktik baik antar anggota APEC juga mengemuka. Diskusi mengenai metodologi pengajaran, konten pelajaran, hingga sistem asesmen yang memanfaatkan AI sebagai alat bantu belajar mengajar menjadi fokus utama. Para menteri pendidikan sepakat untuk melanjutkan pembahasan strategis ini di masa mendatang.

Langkah selanjutnya yang tak kalah krusial adalah mempersiapkan garda terdepan pendidikan, yaitu para tenaga pengajar. Kemendikdasmen menyadari betul bahwa guru yang kompeten dalam teknologi kecerdasan buatan akan menjadi kunci keberhasilan implementasi kurikulum pilihan ini.

Diharapkan, pemahaman guru terhadap AI akan memberdayakan mereka untuk menciptakan inovasi dalam proses belajar mengajar, sehingga tercipta suasana belajar yang lebih menarik dan efektif bagi para siswa.

Dengan menjadikan literasi digital, coding, dan AI sebagai bagian dari kurikulum pilihan, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi yang tidak hanya cakap dalam menggunakan teknologi, tetapi juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang potensi dan implikasinya.

Langkah ini diharapkan dapat membekali anak-anak Indonesia dengan keunggulan kompetitif di kancah global yang semakin didominasi oleh teknologi digital.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*