Saham IPO PMUI Rontok Langsung ARB, Ternyata Underwriternya KISI

PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia (KISI
PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia (KISI) (EduFulus/GWK)
Sharing for Empowerment

The Path To Financial Freedom, EduFulus.com – PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), emiten distributor voucher XL Smart, resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/7/2025). Namun, debutnya di lantai bursa jauh dari kata manis.

PMUI menjadi satu-satunya emiten yang gagal menembus auto reject atas (ARA), dan bahkan harus puas berada di zona merah, terjun bebas menyentuh auto reject bawah (ARB) hanya dalam hitungan menit.

Tragedi ini menimbulkan pertanyaan besar, terutama terkait peran penjamin emisi atau underwriter PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia (KISI) yang tampak tak berdaya menahan gejolak harga.

SIMAK JUGA: Inilah Aturan Delisting dan Relisting yang Terbaru

PMUI menawarkan 1,16 miliar saham baru, setara 20% dari modal disetor, dengan harga final Rp180 per saham, mengumpulkan dana segar Rp208,8 miliar. Namun, saat pembukaan perdagangan, saham PMUI langsung membukukan harga Rp160 per helai, mengalami kontraksi 11,11%. Yang lebih mengejutkan, dalam sepuluh menit pertama, saham ini anjlok lebih dalam hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) atau turun 15% ke Rp153 per saham.

Antrean untuk melepas saham ini pun kian tebal, mencapai 375 ribu lot pada angka penawaran paling rendah. Performa buruk ini kontras dengan emiten lain seperti PT Merry Riana Tbk (MERI) yang langsung dibuka ARA 34,38% di hari yang sama.

Direktur Utama PMUI, Agus Susanto, buru-buru membantah kabar terkait kegagalan underwriter dalam menyerap saham IPO. Ia menegaskan bahwa proses penawaran umum perdana saham telah berjalan sesuai prosedur. “Jadi hanya ada kekurangan persyaratan saja. Tapi kita sudah penuhi dengan PT Korea Investment And Sekuritas Indonesia (KISI) dan KISI juga sangat support,” kilah Agus di gedung BEI, Kamis (10/7).

Ia bahkan meluruskan rumor adanya pihak internal yang membeli saham IPO, menyebut adanya “investor strategis” yang identitasnya dirahasiakan.

“Jadi pada saat itu kita sudah dapat investor strategis. Itu sudah beres. Jadi masalah yang di-blow up itu sebenarnya mispersepsi, miskomunikasi. Itu saja sih,” tambahnya.

Namun, bantahan ini seolah tak berdaya di hadapan fakta pasar yang menunjukkan antrean panjang exit dari saham PMUI.

Sebelumnya, beredar rumor pembatalan IPO PMUI, yang sempat ditepis oleh BEI. Akhirnya, PMUI tetap resmi mencatatkan sahamnya, meski dengan hasil yang mengecewakan. Hingga akhir sesi pertama, saham PMUI tetap nyangkut di level ARB, Rp153 per saham.

Dana yang diraih dari IPO direncanakan untuk: sekitar 44,39% untuk modal kerja (pembelian persediaan), 29,27% untuk pinjaman kepada entitas anak PT Graha Prima Mentari Tbk (dengan bunga 9% dan tenor 5 tahun), dan 26,34% untuk pembelian tanah dan bangunan milik Direktur Utama Agus Susanto di Cirebon.

Debut tragis PMUI di BEI, ditambah bantahan manajemen yang terkesan mengaburkan masalah underwriter, meninggalkan tanda tanya besar bagi para investor. Apakah “miskomunikasi” yang disebut Agus Susanto merupakan alasan di balik kegagalan KISI menahan ARB, ataukah ada masalah fundamental lain yang membuat saham PMUI tak diminati?

Investor kini menanti bagaimana PMUI akan “memutar” dana segar Rp208,8 miliar di tengah tekanan pasar yang ekstrem ini, dan apakah KISI sebagai penjamin emisi akan mampu memulihkan kepercayaan pasar terhadap emiten ini.

SIMAK JUGA: Investor Wajib Tahu! Berikut 3 Trik Beli Saham IPO!

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus lainnya di Google News. Dus, jika Anda ingin bekerjasama dengan kanal EduFulus, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*