Inilah 10 Kripto Layer-1 yang Diprediksi Tembus All-Time High di Tahun 2026

Kripto
Kripto (EduFulus/Ist)
Sharing for Empowerment

The Path To Financial Freedom, EduFulus – Tahun 2026 diperkirakan menjadi babak penting bagi diversifikasi dan penilaian kembali strategi investasi di kripto sektor Layer-1.

Kombinasi fundamental yang kuat, inovasi teknologi (seperti Verkle Tree ETH dan Hydra ADA), serta meningkatnya likuiditas institusional, menempatkan 10 aset ini dalam posisi prima untuk mencatat performa signifikan di pasar crypto global.

Pasar cryptocurrency global memasuki fase bullish yang signifikan. Setelah periode konsolidasi sepanjang tahun 2025, kapitalisasi pasar kripto global kembali melonjak, menembus angka US$2 triliun.

SIMAK JUGA: Alamak! Pluang Delisting 20 Aset Kripto Ini, Alasannya Bikin Ketawa Geli

Angka ini tidak hanya menandakan pemulihan, tetapi juga peningkatan tajam minat dari investor institusional maupun ritel terhadap aset digital berbasis infrastruktur blockchain.Tahun 2026 diproyeksikan menjadi momen krusial, ditandai dengan kebangkitan aset Layer-1 (L1). Banyak analis pasar memperkirakan bahwa sejumlah aset L1 fundamental akan mencatat rekor tertinggi baru (all-time high/ATH), didorong oleh adopsi global dan inovasi teknologi yang masif

Berikut adalah sepuluh cryptocurrency Layer-1 yang dinilai memiliki potensi terbesar untuk mencapai ATH pada tahun 2026, berdasarkan fundamental, data on-chain, dan proyeksi pasar

1). Bitcoin (BTC)

Menuju US$140.000?Sebagai barometer utama pasar, Bitcoin (BTC) diperkirakan akan memimpin reli ini. Meskipun sempat turun 7,5% dalam sepekan terakhir dengan harga di kisaran US$101.780 (Rp 1,69 miliar), tren jangka panjang tetap bullish. Analis di Blockchain Reporter memproyeksikan potensi rebound hingga US$140.000 (Rp 2,33 miliar).Kenaikan ini didukung oleh pasokan BTC yang terbatas (21 juta koin) dan meningkatnya akumulasi oleh investor institusional melalui produk ETF spot. Jika tekanan inflasi di Amerika Serikat mereda pada semester I 2026, BTC sangat berpeluang menembus ATH sebelumnya di kisaran US$126.000.

2). Ethereum (ETH)

Meskipun harganya mengalami koreksi mingguan sebesar 12,9% menjadi sekitar US$3.377 (dengan kapitalisasi pasar mencapai US$407,6 miliar), Ethereum (ETH) tetap tak tergoyahkan sebagai tulang punggung utama bagi ekosistem Keuangan Terdesentralisasi (DeFi) dan Non-Fungible Token (NFT). Jaringan ini terus berinovasi melalui transisinya ke mekanisme Proof-of-Stake dan dukungan kuat dari solusi Layer-2 seperti Arbitrum dan Optimism, yang secara signifikan meningkatkan skalabilitas dan memangkas biaya transaksi hingga 60%. Didorong oleh tingginya aktivitas harian, di mana lebih dari 1,2 juta transaksi diproses setiap hari, ETH diproyeksikan memiliki peluang besar untuk melampaui rekor tertinggi sebelumnya (ATH US$4.891) dan menyentuh US$5.000 (Rp 83,4 juta), terutama jika pembaruan besar “Verkle Tree” sukses diluncurkan pada tahun 2026.

3). BNB (BNB)

Didukung Mekanisme Auto-BurnBNB menjadi tulang punggung Binance Smart Chain (BSC) dengan harga mencapai US$987 (Rp 16,4 juta). Mekanisme Auto-Burn yang rutin menghapus 1,5–2 juta BNB per kuartal secara konsisten mengurangi suplai.

4). Solana (SOL)

Solana (SOL) terus menunjukkan posisinya sebagai pesaing kuat Ethereum dengan harga saat ini sekitar US$156,38 (Rp 2,6 juta). Proyek ini diprediksi berpotensi mengalami kenaikan signifikan hingga 300% di tahun 2026. Kekuatan utama Solana terletak pada perkembangan pesat ekosistem NFT dan DeFi-nya, yang didukung oleh platform-platform inovatif seperti Tensor Marketplace dan Kamino Finance. Dengan likuiditas yang tinggi (volume harian US$3,4 miliar), Solana berada di posisi strategis untuk menarik arus dana institusional, terutama jika momentum produk ETF semakin menguat.

5). TRON (TRX)

TRON (TRX) menonjol sebagai jaringan Layer-1 yang fokus pada pembayaran cepat dengan biaya transaksi yang sangat rendah. Saat ini, TRX diperdagangkan di kisaran US$0,2898 (Rp 4.830) dan diproyeksikan dapat menembus US$0,40 (Rp 6.674) pada tahun 2026. Dengan lebih dari 100 juta akun aktif, TRON telah menjadi salah satu blockchain dengan volume stablecoin terbesar di dunia, menjadikannya pilihan stabil bagi pengguna. Jika pertumbuhan transaksi harian di jaringannya terus melampaui 8 juta transaksi per hari, valuasi TRX akan didukung oleh tingkat partisipasi pengguna yang tinggi dan berkelanjutan.

6). Cardano (ADA)

Cardano (ADA) kini diperdagangkan di sekitar US$0,5562 (Rp 9.287). Meskipun pergerakan harganya relatif stabil, potensi kenaikan fundamental Cardano sangat tinggi, dengan target harga mencapai US$0,80 (Rp 13.348). Kunci pendorong utama adalah pengembangan Hydra Protocol, solusi Layer-2 yang diklaim mampu meningkatkan throughput jaringan hingga 1 juta transaksi per detik. Apabila volume DeFi di ekosistem Cardano berhasil menembus US$500 juta Total Value Locked (TVL) pada paruh pertama 2026, ADA berpeluang kuat untuk menguat dan mendekati puncak all-time high-nya di tahun 2021.

7). Hyperliquid (HYPE)

Sebagai proyek Layer-1 yang relatif baru, Hyperliquid (HYPE) menarik perhatian dengan fokusnya pada decentralized exchange (DEX) derivatif, saat ini bernilai sekitar US$40,01 (Rp 668.000). HYPE menawarkan keunggulan teknis signifikan, yaitu throughput lebih dari 10.000 TPS dan biaya gas 90% lebih rendah dibandingkan Ethereum. Jika peta jalan pengembangan jaringan v2 terealisasi pada tahun 2026, Hyperliquid diprediksi berpeluang tumbuh lebih dari 150%, menjadikannya pemain kunci di sektor DEX derivatif yang berkembang pesat.

8). Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash (BCH), yang merupakan fork dari BTC, tetap relevan sebagai sistem pembayaran peer-to-peer. Dengan harga di sekitar US$494,67 (Rp 8,25 juta), BCH diproyeksikan dapat mencapai kisaran US$700 (Rp 11,6 juta) pada tahun 2026. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan adopsi sebagai alat pembayaran oleh merchant, terutama di kawasan Afrika dan Asia Tenggara, di mana volume transaksi harian dilaporkan meningkat 18% pada Q3 2025. Peran BCH sebagai alternatif yang lebih cepat dan murah untuk transaksi harian terus memperkuat posisinya.

9). Zcash (ZEC)

Zcash (ZEC) dikenal sebagai aset kripto yang fokus pada privasi, saat ini dihargai US$577,02 (Rp 9,63 juta). Didorong oleh lonjakan harga mingguan sebesar +38%, ZEC menunjukkan minat baru terhadap aset privasi di tengah isu pelacakan transaksi global. Jika regulasi privasi kripto di pasar utama seperti Eropa dan Amerika mulai melonggar, ZEC diperkirakan dapat mencatat kenaikan dua kali lipat hingga US$1.000 (Rp 16,6 juta) di tahun 2026. Kolaborasi dengan Electric Coin Company dalam pembaruan protokol Halo 2 juga memperkuat aspek keamanan dan privasinya.

10). Litecoin (LTC)

Litecoin (LTC) tetap menjadi aset legacy yang stabil dan banyak digunakan untuk pembayaran digital, dengan harga saat ini sekitar US$103,46 (Rp 1,72 juta). Dengan keberhasilan integrasi Lightning Network, Litecoin menawarkan alternatif cepat untuk transaksi lintas bursa. LTC berpotensi kembali menyentuh level US$200 (Rp 3,33 juta) pada tahun 2026, terutama jika arus dana investor kembali mengalir ke aset-aset klasik di tengah volatilitas pasar DeFi.

SIMAK JUGA: Sindikat Penipuan Kripto “Profesor AS” Capai 3 Miliar, Ada Klaster Indonesia, Malaysia dan Kambojo

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus lainnya di Google News. Dus, jika Anda ingin bekerjasama dengan kanal EduFulus, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*