JAKARTA, KalderaNews.com – Inilah 30 pantun unik dan bikin haru untuk merayakan Hari Guru Nasional, yang akan jatuh pada 25 November 2025.
Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2025 semakin dekat.
Momen ini adalah kesempatan emas untuk menyampaikan rasa terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada para pendidik, pahlawan sejati tanpa tanda jasa.
BACA JUGA:
- 50 Ucapan Hari Guru Nasional 2025, Penuh Makna dan Bisa Bikin Haru
- 50 Ucapan Penuh Makna dalam Bahasa Inggris untuk Merayakan Hari Guru Nasional 2025
- Sederhana Bikin Haru! 7 Puisi Singkat untuk Kado Hari Guru Nasional 2025
Melalui pantun, pesan yang disampaikan akan terasa lebih puitis, unik, dan mudah diingat.
Nah, berikut kami kumpulkan 30 pantun yang dibagi dalam berbagai kategori agar kamu bisa memilih ucapan yang paling tepat untuk guru tercinta, baik di media sosial, kartu ucapan, maupun saat pidato.
Pantun penghormatan dan apresiasi
- Pergi ke sawah membawa bekal, Pulangnya singgah membeli mangga. Guru adalah cermin akal, Jasa baktimu takkan terlupa.
- Pohon bambu akarnya serabut, Tumbuh menjulang di pinggir kali. Ilmu yang Bapak/Ibu sebut, Jadi bekal kami di masa nanti.
- Ke pasar pagi beli kentang, Kentang diolah jadi perkedel. Selamat Hari Guru kami datang, Engkau memang teladan terhebat.
- Beli kain tenun dari Bali, Corak hiasan sungguhlah indah. Terima kasih guru sejati, Kau bimbing kami tanpa lelah.
- Jalan setapak menuju bukit, Di atas bukit ada pohon ceri. Engkau suluh di kala sulit, Pelita hati penerang diri.
- Pergi tamasya ke kota Blitar, Cuaca cerah tidaklah mendung. Kau ajarkan kami untuk pintar, Doa kami selalu menyambung.
- Duduk di teras ditemani kopi, Rasanya pahit perlu diberi gula. Engkaulah arsitek masa depan sejati, Mencetak generasi yang unggul mulia.
- Ambil joran memancing udang, Dapat banyak lalu dimasak kari. Wajah sabarmu selalu terbayang, Membawa kami menggapai mimpi.
- Buah duku dimakan di taman, Rasanya manis bikin ketagihan. Bukan sekadar ilmu pengetahuan, Tapi juga budi pekerti kau tanamkan.
- Burung nuri hinggap di jendela, Terbang lagi jauh ke seberang. Bukan harta yang kami bawa, Hanya hormat dan cinta tak terkurang.
Lucu, penuh kenangan
- Ke warung Pak Budi beli terasi, Lupa bawa uang lalu dibayari. Dulu disuruh maju presentasi, Kaki gemetar jantung berlari-lari.
- Paling enak minum es kelapa, Di pinggir pantai udaranya gerah. Dulu nakal kami sering tertawa, Kini rindu tawa dan juga marah.
- Makan martabak pakai acar, Minumannya teh hangat di gelas kaca. Waktu ulangan kami saling melirik sebentar, Tapi guruku lebih hebat mata-mata.
- Pagi-pagi sarapan bubur ayam, Ditambah sate usus dan juga ati. Walau sering telat masuk ruang kelas jam 7 kurang 5 jam, Guruku tetap sabar menanti.
- Naik motor boncengan berdua, Jalan berliku membuat goyah. Dulu sering pura-pura sakit kepala, Padahal hanya malas kerjakan PR sekolah.
- Bunga mawar harum baunya, Dipetik hati-hati agar tidak luka. Dulu kami takut melihat matanya, Ternyata hatinya penuh kasih suka.
- Siang hari pergi ke hulu, Mencari ikan di kali. Tugas sekolah menumpuk dahulu, Sekarang jadi kenangan paling dinanti.
- Di sawah ada kincir, Airnya mengalir sangatlah deras. Dulu kami rajin ngacir, agar tidak mendapat tugas.
- Pergi ke ladang petik kecapi, Kecapi jatuh hanyut di kali. Guru galak kami hindari, guru cantik kami sayangi.
- Membaca buku tentang samurai, Pahlawan gagah dari Jepang. Wajah guruku selalu damai, Walau kami sering buat gaduh riang.
Harapan dan doa terbaik untuk guru
- Malam minggu membeli kue bolu, Kue dibagi untuk para tetangga. Semoga Bapak/Ibu sehat selalu, Bahagia dunia sampai ke surga.
- Dari Semarang menuju Jogja, Singgah sebentar di Boyolali. Semoga karir guru semakin berjaya, Ilmunya mengalir tiada henti.
- Membuat layangan dari kertas, Dihiasi pita warna biru muda. Semoga rejeki mengalir deras, Kehidupan guru senantiasa sejahtera.
- Pohon kelapa tumbuh di dermaga, Batangnya tinggi daunnya melambai. Semoga rahmat selalu terjaga, Cita-cita guru semua tercapai.
- Pohon asam buahnya masam, Dimakan bersama sambal terasi. Semoga wajah tak pernah muram, Penuh senyum penuh inspirasi.
- Bunga melati di dalam dompet, Wanginya semerbak menusuk hidung. Semoga ilmu yang engkau berikan terus lengket, Menjadi amal jariah yang tiada terhitung.
- Di pantai indah ada kapal layar, Angin berhembus membuatnya pergi. Semoga guruku dibalas berlipat ganda rezeki dibayar, Mendapat tempat mulia di sisi Ilahi.
- Minum teh hangat ditemani biskuit, Sambil melihat suasana pagi. Meski raga kini berjauhan sedikit, Doa terbaik selalu mengiringi.
- Pakaian batik coraknya ramai, Dipakai saat menghadiri pesta. Semoga semua cita-cita tercapai, Menjadi manfaat bagi sesama.
- Dari jauh terdengar suara beduk, Tanda waktu salat telah tiba. Guru hebat takkan pernah terpuruk, Jasa mulia menggapai pahala.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply