MAGELANG, KalderaNews.com – Pengalaman baru bagi seluruh siswa kelas X SMA Tarakanita Magelang. Mereka mengikuti kegiatan bertajuk “Jelajah Konservasi Air”, sebuah program pembelajaran luar kelas yang berfokus pada kesadaran lingkungan, terutama pentingnya pelestarian air bersih.
Kegiatan ini berlangsung di Dusun Berut, Sumber, Dukun, Magelang, dan didampingi oleh para guru serta tim penyelenggara dari Tim Gratia.
Dusun Berut dipilih sebagai lokasi kegiatan bukan tanpa alasan. Wilayah ini memiliki sejumlah mata air alami dan dikenal sebagai daerah resapan air yang masih kaya vegetasi.
BACA JUGA:
- LDK SMA Tarakanita Magelang Bangun Jiwa Kepemimpinan
- Pembentukan Karakter Humanis Siswa SMA Tarakanita Magelang Melalui Perjalanan Reflektif
- SMA Tarakanita Magelang Rayakan Hari Batik Nasional dengan Kreativitas Siswa SMP se-Kota Magelang
Banyak sumber air di kawasan tersebut bahkan dimanfaatkan sebagai sumber air bersih oleh PDAM. Dengan kondisi alam yang masih terjaga, lokasi ini menjadi ruang belajar yang ideal bagi siswa untuk memahami keterkaitan antara lingkungan, sumber air, dan kehidupan masyarakat terutama di kawasan sekitar Gunung Merapi.
Pembelajaran dengan Menyatu Bersama Alam
Kegiatan dimulai dengan pembagian siswa ke dalam lima kelompok. Masing-masing kelompok kemudian diarahkan menuju beberapa pos pembelajaran yang telah disiapkan dan dipandu oleh fasilitator dari Tim Gratia.
Pada pos pertama, siswa belajar mencari sumber air dengan metode tradisional menggunakan tunas kelapa, lidi, dan tembaga. Meski terdengar sederhana, teknik ini merupakan cara yang telah digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Banyak siswa terkejut bahwa metode tradisional ini dapat menunjukkan titik mata air dengan akurat.
Selanjutnya, di pos kedua, siswa mengikuti serangkaian permainan edukatif di sawah. Game tersebut dirancang untuk membangun kepercayaan antar teman dan menanamkan nilai kesetaraan gender, bahwa setiap orang berhak dihargai terlepas dari identitas atau peran gendernya.
Tantangan berlanjut di perjalanan menuju pos berikutnya. Dengan latar belakang kemegahan Gunung Merapi dan lanskap alam yang masih asri, siswa berjalan menyusuri sungai dan jalur alami yang menyegarkan, sekaligus menantang fisik dan mental mereka.
Di pos ketiga, suasana menjadi semakin menyatu dengan alam. Siswa dan guru pendamping menikmati kesegaran air terjun yang bersumber dari mata air pegunungan murni. Momen ini menjadi salah satu bagian favorit, karena selain menyegarkan tubuh, siswa merasakan secara langsung betapa berharganya air bersih dari alam.
Respon Positif dari Peserta dan Pendamping
Antusiasme tampak jelas sepanjang kegiatan. Banyak siswa mengaku pengalaman ini menjadi salah satu kegiatan paling berkesan selama duduk di bangku SMA.
“Biasanya kami hanya belajar dari buku atau layar, tapi hari ini kami melihat langsung bagaimana air itu berasal dan bagaimana alam bekerja. Rasanya seru dan membuka wawasan,serta menggugah semangat kami supaya tetap menjaga jiwa muda kami” ujar Kevin, salah satu peserta yang terlihat paling aktif.
Hal serupa juga dirasakan oleh Melvyn, yang mengatakan bahwa pengalaman menyusuri sungai dan mencari mata air adalah sesuatu yang menyenangkan baginya.
Sementara itu, Wilsen menambahkan bahwa aktivitas ini membuatnya lebih menghargai air dan lingkungan.
Pendamping dari Tim Gratia juga memberikan kesan positif. Salah satu fasilitator mengatakan,
“Siswa-siswa SMA Tarakanita Magelang sangat bersemangat dan terbuka untuk belajar. Mereka cepat memahami nilai dari setiap kegiatan dan menunjukkan rasa hormat terhadap lingkungan. Itu yang paling berkesan bagi kami.”
Pesan Reflektif dari Guru Pendamping
Salah satu guru pendamping, Ibu Maria Dewi Sulistyarini, S.Pd., menilai kegiatan ini bukan hanya sekadar rekreasi, melainkan bagian penting dari pembentukan karakter siswa.
“Melalui kegiatan Jelajah Konservasi Air, siswa belajar bahwa menjaga air dan lingkungan adalah tanggung jawab semua orang. Harapannya, pengalaman ini dapat membentuk kesadaran dan kebiasaan baik yang akan mereka bawa ke masa depan,” ujarnya.
Belajar dengan Mengalami, Mengamati, dan Merasakan
Kegiatan Jelajah Konservasi Air ini juga sejalan dengan visi pendidikan Yayasan Tarakanita yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter melalui nilai Cc5+ khususnya, Compassion, Community, dan Conviction. Nilai Community dan Compassion tampak ketika siswa saling mendukung, bekerja bersama, dan belajar peduli pada alam.
Sedangkan nilai Conviction tampak dengan tumbuhnya kepercayaan bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab moral mereka sebagai generasi penerus bangsa.
Secara keseluruhan, kegiatan Jelajah Konservasi Air memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa. Bukan hanya pengetahuan, tetapi juga nilai empati, kerja sama, rasa ingin tahu, serta rasa syukur atas anugerah alam.
Dengan langkah sederhana namun penuh makna seperti ini, SMA Tarakanita Magelang terus menanamkan kesadaran lingkungan pada generasi muda agar kelak mereka menjadi pribadi yang lebih peduli, bertanggung jawab, dan mencintai bumi tempat mereka hidup. (Penulis: Adeltruda Dwita)
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply