The Path To Financial Freedom, EduFulus – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa membuat pengakuan mengejutkan terkait tren investasi generasi muda. Secara terus terang, Menkeu Purbaya mengaku sempat merasa ‘ngeri’ dan khawatir melihat masifnya anak-anak muda kini berinvestasi di aset berisiko tinggi seperti kripto dan pasar modal.
Kekhawatiran ini muncul lantaran instrumen digital tersebut jauh berbeda dengan era investasi di masa lalu. “Kalau saya sekarang melihat anak muda investasi di kripto atau pasar modal melalui itu saya agak takut. Kenapa? Zaman dulu gak ada,” ujar Purbaya, seperti dikutip dari CXO Media.
Namun, pengakuan rasa ‘ngeri’ itu tidak berlangsung lama. Purbaya kini mulai realistis dan mengakui bahwa zaman telah berubah. Ia melihat generasi muda terbukti bisa meraih sukses melalui instrumen digital tersebut, memaksanya untuk mengubah pandangan.
SIMAK JUGA: Tidak Termasuk Indonesia, Inilah 10 Negara Pemilik Bitcoin Terbanyak di Dunia pada Tahun 2025
“Tapi saya lihat, oh ternyata bisa berhasil juga. Berarti mungkin ke depan arahnya memang ke sana,” tegas Menkeu Purbaya, memberikan sinyal ‘restu’ secara tidak langsung terhadap pergeseran tren investasi menuju ranah digital.
Wanti-wanti Keras Menkeu: Jangan Sampai FOMO!
Meskipun mengakui pergeseran tren, Menkeu Purbaya tidak lantas memberikan lampu hijau tanpa syarat. Ia memberikan peringatan keras kepada Gen Z dan Milenial agar tidak terjebak dalam fenomena FOMO (Fear of Missing Out) saat berinvestasi.
Purbaya menekankan bahwa masa depan keuangan memang kemungkinan besar akan bergerak ke ranah digital, menjadikan pemahaman tentang investasi digital sebagai keterampilan wajib yang harus dipelajari sejak dini.
“Jadi kalau mau berinvestasi ya, di instrumen apapun, pelajari instrumen itu apa. Jangan ikut-ikutan orang, jangan FOMO (Fear of Missing Out). Pelajari instrumennya apa, pasti berhasil,” ujarnya pada kesempatan berbeda, yang juga didukung data bahwa ia selalu mengingatkan hal tersebut.
Purbaya juga mengingatkan bahwa investasi yang sukses bukan hanya tentang mengejar potensi keuntungan, tetapi juga memerlukan pemahaman mendalam mengenai:
- Risiko yang melekat pada setiap instrumen.
- Alat dan platform yang digunakan.
- Tantangan yang mungkin dihadapi di masa depan.
Pesan kunci dari Menkeu sangat jelas: “Pelajari instrumennya!” Dengan pemahaman yang matang, peluang generasi muda untuk sukses dalam mengelola aset digital, seperti kripto dan saham, akan jauh lebih besar, sekaligus memitigasi risiko kerugian akibat ikut-ikutan.
Anaknya Juga Trading Kripto
Putra Menkeu bernama Yudo Sadewa, pemuda kelahiran 2006 yang lulusan SMA bergengsi Al-Izhar Pondok Labu, mengawali kiprahnya di dunia trading hanya dengan modal Rp500.000 dari uang jajan.
Ia menggemparkan publik dengan klaim kepemilikan aset mencapai Rp23 Miliar di tahun 2024!
Transformasi dari ‘anak mami’ menjadi ‘raja kripto kecil’ ini ia raih berkat ketekunan dan strategi trading yang sudah ia asah sejak duduk di bangku SMP.
SIMAK JUGA: Heboh! Anak Menkeu Purbaya Sadewa Pamer Gepokan Dolar AS dan Hasil Trading Miliaran di TikTok!
* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus lainnya di Google News. Dus, jika Anda ingin bekerjasama dengan kanal EduFulus, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply