Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Aplikasi Pendataan Penyu Berbasis Android

Ilustrasi: Mahasiswi menunjukkan aplikasi ILenuk
Sharing for Empowerment

MALANG, KalderaNews.com – Lima mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur berhasil membuat aplikasi pendataan penyu berbasis Android. Mereka adalah Ahmad Kurniawan, Neneng Nurlaila, Muhammad Zaini Rahman, Azizah Nurul Asri, dan Abdullah Harits. Aplikasi itu diberi nama I-LENUK. “Lenuk” berasal dari bahasa Tetun dari wilayah timur Indonesia yang berarti penyu.

BACA JUGA:

Pembuatan aplikasi berlatar persoalan perlindungan spesies penyu. Keberadaan penyu memang telah lama terancam akibat kerusakan habitat peneluran, daerah pertumbuhan dan pembesaran, serta polusi lingkungan laut. Setiap tahun, hanya sekitar 40 sarang telur penyu ditemukan di Pantai Taman Kili Kili, Desa Wonocoyo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Tiap sarang telur yang berjumlah 80 hingga 100 butir telur cukup mempersulit Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) di Pantai Taman Kili Kili. Hal ini disebabkan karena proses pencatatan oleh Pokmaswas hanya dilakukan secara manual dan belum tertata sehingga pendataan tidak efisien.

Aplikasi ini, ujar Neneng, akan membantu Pokmaswas melakukan pendataan penyu karena dilengkapi dengan berbagai macam fitur, seperti jenis penyu, lama pengeraman, jumlah indukan, jejak penyu, jumlah teluar menetas dan jumlah telur tidak menetas. Para Pokmaswas hanya memasukkan data saja ke aplikasi tersebut. Setelah semua data dimasukkan, secara otomatis akan terinput ke dalam sheet words yang bisa langsung di print.

Kehadiran aplikasi ini mendapatkan sambutan baik dari perangkat Desa Wonocoyo yang ikut mendukung program tersebut. Pembuatan aplikasi ini didukung pendanaan dari DIKTI pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang pengabdian kepada masyarakat 2018. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*