Webometrics Dorong Kampus Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Ilustrasi: Pemeringkatan Webometrics. (Ist.)
Ilustrasi: Pemeringkatan Webometrics. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Pemeringkatan perguruan tinggi di Webometrics dinilai transparan menilai kampus di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Webometrics telah melecut kampus-kampus untuk tampil lebih modern di dunia maya.

BACA JUGA:

Webometrics memantau aktivitas kampus melalui jejak-jejak digital di internet. Ia juga merupakan sistem pemeringkatan berbasis website perguruan tinggi seluruh dunia. Pemeringkatan ini dikerjakan Cybermetric lab di Spanyol yang menilai lebih dari 19.000 lembaga perguruan tinggi di dunia.

Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UIN SA) Surabaya, Akhmad Muzakki mengatakan bahwa pemeringkatan Webometrics telah mendorong kampus-kampus semakin siap menghadapi industri 4.0.

”Bagaimanapun ke depan, ada tren penggunaan teknologi informasi untuk kepentingan yang lebih luas, termasuk dalam pelayanan pendidikan di perguruan tinggi,” katanya.

Tapi dia mengingatkan agar kampus tak hanya terbuai dengan ranking. Yang paling penting, menurutnya, adalah penggunaan teknologi informasi untuk semakin meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.

Senada dengan Akhmad Muzakki, Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, Edy Suandi Hamid mengungkapkan, sistem pemeringkatan Webometrics amat mendukung kampus untuk masuk dalam dunia digital. Saat menjadi Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Edy Suandi memiliki pengalaman menarik.

Untuk mendukung proses pendidikan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, ia membentuk tim yang ditangani secar serius. Tim inilah yang merencanakan, mendesain, dan mengisi laman resmi UII.

Sementara pengamat pendidikan, Jamhari Makruf menyebutkan kehadiran dan visibilitas menjadi poin utama yang dipantau Webometrics. Maka, Webometrics memaksa universitas untuk aktif dalam penggunaan teknologi informasi.

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyarankan agar pemanfaatan teknologi informasi ini tak hanya karena ingin tampil di dunia maya saja. “Harus ada impact terhadap kampus, terutama dalam pengembangan keilmuan, serta kontribusi pada masalah sosial,” ujarnya. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*