DEN HAAG, KalderaNews.com – Sampah plastik masih menjadi masalah lingkungan dan mendominasi jenis sampah di dunia. Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari ekosistem perairan darat seperti sungai, rawa, hingga air tanah. Butuh puluhan, bahkan ratusan tahun, agar sampah plastik dapat terdegradrasi.
Bila plastik dibakar akan mengeluarkan racun, bila dibiarkan di alam akan menjadi pecahan-pecahan plastik yang disebut mikroplastik. Hal ini akan merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan hewan, tumbuhan maupun manusia. Pada dasarnya, sifat plastik sulit terurai secara alami dan ada bahan kimia yang terkandung di dalamnya sehingga pengelolaannya pun menjadi tantangan tersendiri.
Sampah plastik pun menjadi sebuah dilema dan masalah, karena di satu sisi masih dibutuhkan, tetapi di sisi lain belum mampu dikelola dengan baik. Sejauh ini , kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk mengurangi penggunaan plastik belum cukup.
BACA JUGA:
- Pelajar Indonesia Wajib Karantina Mandiri 14 Hari Begitu Tiba di Belanda
- Baru Pertama Kali ke Belanda? Jangan Kaget Kalau Tiba-tiba Diajak Berbicara Pakai Bahasa Belanda
- Ya Ampun, Begini Ini To Susahnya Nyari Indekos di Belanda!
- Ini Lho Perbedaan Nyata Pelajar Indonesia dan Pelajar Belanda
Upaya tersebut perlu diimbangi dengan dorongan untuk mengubah kebiasaan konsumen dalam mengelola sampah plastik sehingga dapat terbentuk model sirkular dimana sampah plastik dapat kembali menjadi plastik siap guna.
Leave a Reply