JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur Divisi ICT dan Pengurangan Dampak Bencana ESCAP, Tiziana Bonapace di diskusi bersama para ahli terkait Konstelasi Virtual Satelit untuk Mitigasi Resiko Bencana pada Senin, 24 Oktober 2022 mengajak peserta untuk selalu siap dengan pendekatan-pendekatan baru dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul baik dalam tingkat regional maupun global.
“Banjir di Pakistan yang berdampak pada 33 Juta orang merupakan salah satu contoh tantangan yang kita hadapi bersama dalam menghadapi kerusakan akibat bencana alam. Meningkatnya jumlah bencana alam dalam 20 tahun terakhir telah berdampak pada kurang lebih 4 miliar orang yang merupakan hampir separuh populasi dunia. Hingga saat ini telah timbul korban jiwa sebanyak 1,2 juta jiwa dan juga kerugian ekonomi sebesar 2,67 triliun dollar,” lanjutnya
BACA JUGA:
- Duh Sedih, Banjir Jakarta Selatan Renggut Nyawa 3 Siswa MTs N 19 Pondok Labu
- Begini Karakter Musim Hujan 2022/2023, Waspada Banjir Lagi!
- Belanda Gelontorkan Beasiswa StuNed Bidang Pengkajian Risiko Banjir untuk Unibraw
Banjir, kekeringan, dan badai merupakan bencana alam yang paling banyak membawa dampak pada masyarakat. Ia juga menyebut kemungkinan adanya akan adanya peningkatan, melihat adanya kemungkinan naiknya suhu global sebanyak 1,5-2 derajat celcius.
“Jadi kita juga harus turut berkembang, tidak hanya memitigasi risiko bencana, tetapi juga meningkatkan ketahanan kita menghadapi bencana.”
“Melalui kegiatan ini kita akan mendiskusikan bagaimana alur berbagi data citra satelit dari negara penjelajah antariksa kepada negara dengan kapasitas teknologi terbatas dan berisiko tinggi terkena bencana,” tambah Tiziana.
Tiziana berharap dari hasil berbagi data tersebut dapat membantu meningkatkan kesiapan negara-negara tersebut dalam menghadapi bencana dan meminimalisir dampaknya. Tidak hanya itu, inovasi untuk pencegahan dan pengurangan risiko serta ketahanan yang berkelanjutan juga harus ditingkatkan.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply