BALI, KalderaNews.com – Bus Listrik Merah Putih (BliMP) yang merupakan kendaraan listrik inisiasi bersama antara Kemendikbudristek dan PT. Industri Kereta Api (INKA) digunakan sebagai kendaraan operasional pada KTT G20 di Bali.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi kerja sama riset antarperguruan tinggi.
BACA JUGA:
- Begini Sejarah Terbentuknya G20 dan Manfaatnya Bagi Indonesia
- Ternyata, Pendidikan Antikorupsi Masuk dalam Presidensial G20, Apa Konsekuensinya?
- Hasil EdWG G20 di Bali Akan Dibawa ke KTT Transformasi Pendidikan PBB
“BliMP didesain anak bangsa Indonesia dan menggunakan komponen utama hasil penelitian dan pengembangan yang telah dikuasai oleh Indonesia,” tegas Menteri Nadiem seraya mengapresiasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (UNAIR), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
“Sejak pertama kali Bapak Presiden Joko Widodo menerima Presidensi G20, saya yakin bahwa ini adalah salah satu momentum terbaik bagi Indonesia untuk menunjukkan keunggulan bangsa kita dalam berbagai bidang. Termasuk salah satunya adalah bidang pendidikan. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan menghasilkan karya yang membanggakan ini,” kata Menteri Nadiem.
Sementara, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi yang turut meluncurkan Bus Listrik Merah Putih menyampaikan rasa bangganya.
“Kementerian Perhubungan sangat mendukung penuh pembuatan Bus Listrik Merah Putih yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Kemendikbudritek),” ujar Menhub Budi Karya.
“Kita patut berbangga, pengembangan riset dan inovasi kendaraan listrik di lingkungan pendidikan tinggi, merupakan salah satu implementasi dari amanat Presiden Republik Indonesia dalam melakukan perencanaan dan pengembangan kendaraan listrik secara terpadu dan terintegrasi,” tambahnya.
Perancangan BliMP ini melibatkan Braja Elektrik Motor sebagai startup bidang electric drivetrain, Ultima Desain Otomotif ITS di bidang battery pack, dan NSAD UI untuk bidang Vehicle Control Unit.
Penyediaan kendaraan listrik pada G20, disampaikan Menhub merupakan bukti bahwa Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan transisi energi berkelanjutan yang merupakan salah satu isu prioritas KTT G20 dan hingga saat ini telah berjalan secara maksimal.
Selain itu, melalui Bus Listrik Merah Putih ini akan menumbuhkan industri, lapangan kerja, serta menumbuhkan kemandirian bangsa.
“Dengan terus menguatkan kolaborasi, saya yakin kebermanfaatan Bus Listrik Merah Putih dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Hadirnya Bus Listrik Merah Putih juga merupakan bukti nyata bahwa Kedaireka telah mengakselerasi perkembangan usaha rintisan di bidang hard engineering technology,” ujar Menteri Nadiem.
Pengembangan BLiMP turut melibatkan sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
Program tersebut juga merupakan salah satu program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dicanangkan Kemendikbudristek.
Sebanyak 30 unit Bus Listrik Merah Putih akan digunakan selama pelaksanaan KTT G20 di Bali, dan estimasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sementara dari bus listrik ini adalah 75 persen.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.


Leave a Reply