
JAKARTA, KalderaNews.com – Lembaga kebudayaan Jerman Goethe-Institut dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjalin kerja sama terkait pengintegrasian kelas bahasa Jerman ke dalam kurikulum program studi keperawatan kelas internasional di Politeknik Kesehatan Kemenkes.
Penandatanganan MoU dilakukan di sela-sela pertemuan “Town Hall Transformasi SDM Kesehatan” di Mandiri University, Daan Mogot, Jakarta pada Senin 30 Januari 2023. Kerja sama ini akan diawali dengan program percontohan di Jakarta dan Bandung.
MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia dan Selandia Baru, Dr. Stefan Dreyer, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Ditjen Nakes Kemenkes, Oos Fatimah Rosyati, Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III Yupi Supartini dan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung, Pujiono.
BACA JUGA:
- Direktur Goethe-Institut Bandung Sudah Tidak Sabar Datang ke Kota Kembang
- Goethe-Institut Jakarta dan Bandung Ditutup, #30MinDeutsch, Lernberatung dan Onleihe Jadi Andalan
- Goethe-Institut Jakarta dan Bandung Tutup, Kursus Beralih ke Kelas Virtual
Lingkup kerja sama ini mencakup kegiatan terkait pengembangan program bahasa Jerman ke dalam kurikulum program studi keperawatan kelas internasional Politeknik Kesehatan Kemenkes, penyelenggaraan program bahasa Jerman dan town hall untuk mahasiswa dan dosen di program studi keperawatan kelas internasional Politeknik Kesehatan Kemenkes serta penyelenggaraan seminar, lokakarya, dan webinar bersama.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Arianti Anaya, Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel serta Konsul Jenderal RI di Frankfurt Acep Somantri turut menyaksikan penandatanganan MoU ini.
“Kami menyambut baik inisiatif Kementerian Kesehatan untuk menjadikan bahasa Jerman bagian dari kurikulum politeknik dan kami berharap dapat mengimplementasikannya dalam waktu dekat. Ini adalah persiapan yang sangat baik untuk para perawat yang ingin memanfaatkan kesempatan kerja di Jerman,” kata Dr. Stefan Dreyer
Oos Fatimah Rosyati menambahkan kerja sama ini memiliki satu tujuan, yaitu bagaimana perawat-perawat Indonesia memanfaatkan peluang yang ada untuk bisa bekerja di Jerman.
“Dengan kerja sama ini, perawat-perawat di kelas internasional itu bisa mengikuti kurikulum pembelajaran bahasa Jerman, sehingga setelah lulus, selain jadi perawat, mereka juga mahir dalam bahasa Jerman.”
“Penandatanganan MoU antara Kementerian Kesehatan RI dan Goethe-Institut Jakarta merupakan langkah penting untuk memperkuat kerja sama Jerman-Indonesia di bidang pendidikan. Bagi perawat muda profesional, bekerja di luar negeri menghadirkan peluang bagus mendapatkan pengetahuan dan pengalaman,” tandas Ina Lepel.
“Dengan dibukanya kelas bahasa Jerman di Politeknik Kesehatan, kami berharap dapat melihat peningkatan mobilitas pelajar dan lulusan antara Indonesia dan Jerman di masa mendatang. Jerman memberikan dukungan penuh untuk tujuan ini,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply