
JAKARTA, KalderaNews.com – Pengguna ChatGPT meningkat tiga bulan terakhir. Pada Februari 2023 tembus 1 miliar kunjungan. Dan hingga April 2023, mencapai 1,8 miliar kunjungan.
Situs pengolahan bahasa dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), ChatGPT atau Generative Pre-Training Transformer marak dipakai sejak pengujung 2022 lalu.
BACA JUGA:
- 17 Persen Mahasiswa di AS Gunakan ChatGPT untuk Ujian Akhir, Kamu Pernah Coba?
- 3 Trik Memperoleh Jawaban yang Tepat dari ChatGPT
- UPH Udar Pro-Kontra ChatGPT di Dunia Pendidikan
ChatGPT mampu membuat teks, menerjemahkan bahasa, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penggunanya, dan melakukan kecanggihan lainnya.
ChatGPT bisa diakses di laman chat.openai.com.
Pengguna ChatGPT meningkat
Ada 5 negara teratas pengguna ChatGPT terbanyak. Di antaranya Amerika Serikat dengan proporsi 15,22%. Angka ini naik 21% dibandingkan penghitungan Maret 2023.
Lalu India, sebanyak 6,32%, yang naik 19,63% dari penggunaan sebelumnya.
Kemudian disusul Jepang sebanyak 4,01%, Kolombia 3,3%, dan Kanada 2,75%. Negara-negara lain diakumulasikan mencapai 68,4%.
Kecanggihan ChatGPT tampaknya memberi dampak yang cukup serius.
Para ahli teknologi menilai, ChatGPT mendorong raksasa teknologi masif mengembangkan layanan AI dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Microsoft, Meta, Google, Amazon, dan Twitter tergolong sebagai perusahaan yang memangkas karyawannya di bidang AI.
Tim ini memberikan nasihat tentang keamanan produk konsumen yang menggunakan kecerdasan buatan.
Nah, apakah kamu sudah pernah menggunakan ChatGPT?
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply