
JAKARTA, KalderaNews.com – Gen Z tumbuh dengan kemajuan teknologi, termasuk Artificial Intelligence atau AI. Apakah teknologi AI bisa membantu kesulitan Gen Z?
Emma Parry, profesor manajemen SDM dan kepala Changing World of Work Group di Inggris mengamati terkait keterbukaan Gen Z terhadap teknologi.
Hal ini menempatkan Gen Z di garis depan dalam cara kerja baru ini.
BACA JUGA:
- Binus University Buka Jurusan Artificial Intelligence, Inilah Mata Kuliahnya
- UMN Dorong Mahasiswa Baru Unggul dalam Artificial Intelligence
- Negara Mana yang Paling Gencar Riset Artificial Intelligence (AI)? Ini Jawabannya!
Menurut Emma Parry, dengan kehadiran AI, orang cenderung terjerumus ke dalam pandangan distopia (pandangan dunia yang tidak ideal) atau utopis (pandangan dunia yang diidamkan).
Namun, bagi Gen Z biasanya terjerumus ke dalam pandangan distopia.
“Meski belum banyak penelitian berkualitas mengenai hal ini, secara anekdot, generasi muda lebih menerima dan bersedia untuk mengadaptasi AI ke dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja,” kata Emma Parry.
Gen Z mampu menggunakan AI
Sementara, Stephanie Forrest, pendiri Think Feel Do (TFD) dan konsultan di London, mengatakan bahwa ia melihat langsung karyawan dari Gen Z mampu menggunakan AI dengan mudah.
“Mereka tidak mempertanyakan tentang teknologi ini dan hanya melihatnya sebagai cara untuk mengoptimalkan pekerjaan,” kata Forrest.
Misal di perusahaannya, karyawan Gen Z pertama kali menggunakan AI melalui ChatGPT untuk tugas admin, penelitian, serta komposisi email.
“AI telah membuat karyawan dari Gen Z setara dengan karyawan lainnya. AI juga membuat perusahaan lebih berwawasan ke depan dengan belajar dari para karyawan Gen Z dalam menggunakan teknologi,” papar Forrest.
Dengan AI, Gen Z berperan penting
Profesor Weiguo Patrick Fan dari Universitas Lowa Amerika Serikat, juga mencatat bahwa Gen Z telah memiliki keterampilan AI sebagai langkah strategis dalam karier.
Mereka, bahkan mengambil kursus online. Pengetahuan Gen Z tersebut dapat dimanfaatkan dalam dunia bisnis dan menjadikan dirinya berharga bagi lembaga atau perusahaannya.
“Karyawan Gen Z dengan pengetahuan AI dapat melakukan inovasi dan menghilangkan kesenjangan antara peran teknis dan non teknis,” jelas Patrick Fan.
Keterampilan menggunakan AI saat ini sangat berharga bagi industri dalam berbagai bidang dan meningkatkan kualitas karyawan.
“Penggunaan AI oleh karyawan Gen Z dapat memudahkan mereka dalam beradaptasi dan mengetahui implikasinya, sehingga membuat mereka lebih fleksibel. Gen Z dalam hal ini dapat memiliki peran penting melalui pengalaman penggunaan teknologi yang lebih baik,” ungkap Patrick Fan.
Tantangan AI bagi Gen Z
Walaupun mengambil keuntungan dari kehadiran AI, tetapi pekerja Gen Z menghadapi satu tantangan serius, lantaran berkurangnya interaksi dengan rekan kerja yang lebih tua.
Gen Z juga tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan AI saja. Karena, masih ada kemampuan lain yang harus dimiliki karyawan dari Gen Z.
Keterampilan seperti komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, dan adaptasi juga tetap dibutuhkan dalam perusahaan.
Maka, keterampilan AI ini tidak menjamin menyelesaikan masalah Gen Z dalam memasuki dunia kerja.
Tapi setidaknya para Gen Z akan memiliki keunggulan yang bisa mereka manfaatkan di kesempatan lain.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply